0 + 6 = 6 | membaik

6.4K 747 24
                                    

Hikseu, gue lupa... Hari ini hari pernikahan papa sama mama Irene. Udah sekitar seminggu gue tinggal disini, perlahan-lahan gue beradaptasi dan mengingat nama abang tiri gue satu persatu, bahkan gue harus membiasakan diri dengan tingkah mereka yang beragam.

Seselesainya mandi, gue berdiri menatap jajaran baju gue yang tersusun rapih diwalk in closet. Gue lupa gak menyiapkan dress sama sekali.

"Adeeeek!"

Gue menoleh, didepan pintu ada bang jaehwan yang sedang tersenyum mengangkat sebuah dress putih.

"Wow kebetulan, nah ini gaun lo. Mama yang pilihin ini kemarin, dipakai ya."

"Oya? makasih," gw senyum dan mengambil gaun itu.

Gaunnya lucu.

"WOII JAEHWAN?! SINI LU TAI, SEMPAK KEROPI GUE LO KEMANAIN SAT?!" teriak seseorang dengan suara khasnya, bang seongwoo.

Sial, mereka masih pakai sempak bergambar keropi?

"fak! Dek, gue kebawah ya. Itu gaun nya jangan lupa dipakai!" dengan cepat bang jaehwan berlalu.

Gue mengangguk canggung, sesaat pintu kamar tertutup, gue memperhatikan detail gaun yang bang jaehwan kasih tadi, ah gue suka. Gaun nya lucu, kaki gue melangkah keruang ganti.

Setelah memakai gaun itu, gue membulatkan mulut gue takjub, gaun ini keren banget, bagian punggung gue terekspos lewat celah pita putih yang saling menyilang dipunggung gue, dan renda-rendanya membuat gaun ini semakin menonjolkan kesan innocent dan cute untuk gue.

"Adeeeeek! Kakak masuk ya!"

"Eh?" gue segera keluar dari ruang ganti dan manik gue langsung bersibobrok dengan manik kelam namun lembut milik kak daehwi yang kini penampilannya sudah rapih.

"Wow! Kamu manis banget. nah biar makin manis, sini duduk," kak daehwi menepuk kursi kecil didepan meja rias gue.

"Heee buat apa kak?" gue menatap kotak besar yang dibawa kak daehwi, biarpun gue penasaran gue tetap duduk mengikuti perintah kak daehwi.

Kakak tiri gue itu menarik kursi lain lalu duduk tepat dihadapan gue, senyum manis merekah dari bibir tipisnya. "Kakak poles ya muka kamu, ah sekalian kakak mau tata rambut kamu."

Manik gue terbelalak terkejut. "Emang kakak bisa?!"

"Eiy, jangan salah, gini-gini kakak MUA, loh!"

"Whaaa?! Nani kore?! Kakkoi!"

Kak daehwi tertawa renyah seraya menepuk pucuk kepala gue lembut, reflek kepala gue tertunduk dengan bibir yang tersenyum samar, ternyata sehangat ini rasanya punya saudara...

-

"Woi asu, chiyorie masih lama?" woojin melembar kulit kacang tepat ke wajah jaehwan.

Jaehwan berdecak lalu mengangkat bahunya. "Mana gue tau, lagian lo tau sendiri gimana lamanya si Dewi uler kalau udah mulai megang kotak make-up nya."

"Yaudah sih sabar, lagipula chiyorie cewek, dan dia butuh waktu lama untuk merias diri," jawab jisung jengkel, maniknya melirik woojin malas.

Mereka semua serentak menghela nafas, mereka menyerah dan memilih bersabar menunggu chiyorie, toh lagi pula masih ada waktu 1 jam lagi. Saat ini, seluruh kakak tiri chiyorie berpenampilan memukau dengan setelan jas berwarna cerah. Pink pucat.

Hening yang tercipta selama beberapa detik hancur begitu saja oleh pekikan seseorang.

"GAWAT! SERIUS INI GAWAT BANGET!"

Brothers Conflict [Wanna One] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang