Hening.
Itulah suasana kelasku sekarang. Bukan tanpa alasan, hari ini adalah pembagian nilai ujian akhir semester khusus pelajaran matematika. Jika bukan karena gurunya yang killer, pasti keadaan kelas sudah seperti kapal pecah.
Bagi siswa berotak 'insinyur', saat-saat seperti ini adalah hal paling ditakutkan. Takut-takut kalau nilai mereka anjlok. Tapi bagi siswa berotak standar ke bawah, kami tak peduli dengan nilai. Toh, selama masih di atas KKM, kami aman.
Suara langkah kaki yang semakin mendekat pun membuat sebagian siswa menjadi tegang. Lee Miyoung ssaem, beliau adalah guru matematika ter-killer yang pernah ada. Lebih killer daripada teman yang sering berutang, tapi saat ditagih marah.
Aku berdiri di tempat, kemudian mengajak yang lainnya untuk memberi salam kepada sang guru. Ya, aku ini ketua kelasnya.
"Pagi anak-anak, hari ini aku akan membagikan hasil ujian kalian minggu lalu," ucapnya sebagai pembukaan.
Lee ssaem mulai merobek amplop coklat yang kami yakini isinya adalah kertas berisi jawaban. Segel pun terlepas, Lee ssaem menarik tumpukan kertas itu keluar.
"Sebelum membagikan ini kepada kalian, aku akan membagikannya dulu kepada siswa yang mendapat nilai paling tinggi."
Tanpa diucap pun, kami sekelas tahu siapa yang mendapatkan nilai sempurna itu.
"Kim Namjoon, selamat kau mendapat nilai sempurna lagi."
Kan, sudah kami duga.
Sebagian siswa memberi applause pada si pintar.
Siswa yang bernama Namjoon itu berdiri dan berjalan menghampiri sang guru untuk mengambil kertas ujiannya.
Setelah si pintar mendapat kertasnya, kini giliran siswa lain yang dipanggil kedepan untuk mengambil hasil mereka masing-masing.
"Lee Hyeri, ini hasil ujianmu." Aku menerima hasilku. Nilainya 80, lumayan.
"Kim Taehyung!"
Tidak ada yang menyahut Lee ssaem. Semua mata pun tertuju pada seonggok manusia yang kini tertidur di bangku paling belakang.
Lee ssaem pun berjalan menghampiri bocah yang tertidur itu. Tangannya memegang sebuah penggaris panjang yang lebih terlihat seperti pedang di mata para siswa.
BRAKK!!
Penggaris itu mendarat kasar di meja si pembuat onar, membuat ia terbangun seketika hanya dengan satu gebrakan.
"KIM TAEHYUNG! Beraninya kau tertidur di kelasku!"
Orang yang disebut Kim Taehyung pun berdiri dan membungkuk 90°, "Maafkan saya ssaem."
Lee ssaem membuang napasnya kasar guna menetralkan emosi, "Sudah mendapat nilai terendah, lalu tertidur di kelasku, mau jadi apa kau nanti, HAH?!"
Taehyung tidak menjawab, dia terus meminta maaf pada si Lady Killer.
"Sebagai hukuman, sepulang sekolah kau bersihkan semua toilet sekolah selama seminggu penuh." Taehyung mengangguk sopan.
Beliau pun mengalihkan pandangan ke arah lain. "Siapa ketua kelas disini?"
Sial, ini buruk.
Aku mengangkat tanganku ragu, "Sa-saya ssaem."
"Lee Hyeri-ssi, karena kau yang bertanggung jawab di kelas ini, maka kau juga ikut bersihkan toilet bersamanya," perintah Lee ssaem sambil menunjuk Taehyung.
Aku hanya mengangguk patuh.
Terkutuk kau Taehyung idiot!
KAMU SEDANG MEMBACA
[kth] Mr. Genius (on hold)
FanfictionKarena trauma masa lalunya, harus membuat Taehyung terpaksa berpura-pura bodoh dan pemalas di depan semua orang. Namun siapa sangka, ia mempunyai sebuah rahasia besar hingga ia harus berpura-pura. Akankah suatu saat ia menunjukan jati dirinya? Dapa...