1672 words. Semoga gak sampe mabok bacanya :v wkwk
Happy reading ^^
______________________________________
Aku meremas ujung gaunku ketika pintu kediaman keluarga Kim terbuka lebar untuk kami.
"Silakan masuk Tuan, Nyonya, dan Nona Lee, Tuan Kim sudah menunggu di ruang makan," ucap salah satu pelayan yang menyambut kedatangan kami.
Kami sekeluarga berjalan masuk ke dalam rumah yang besarnya lebih dari rumahku. Si pelayan pun turut menunjukkan jalan yang benar menuju tempat pertemuan dua keluarga ini.
Dalam hati, aku tak henti-hentinya mengutuk ibuku karena telah menyeretku ke dalam perjodohan kolot ini. Aku sadar kalau aku durhaka, tapi aku benar-benar membenci ibuku.
Sedangkan ayah ... aku pikir ayah itu memang tipikal suami takut istri. Segala yang ibu minta, ayah pasti menurut. Bisa di bilang, Ibu lah yang memiliki kekuasaan penuh di keluarga kami. Gila, bukan?
"Bu, aku tidak mau dijodohkan," cicitku.
Ibu melotot, "Tutup mulutmu! Kuharap kau bisa jaga sikap di depan calon besan nanti."
Aku mengatupkan bibirku rapat-rapat. Kulirik sekilas ke arah ayah yang sedang tersenyum ke arahku ---dari senyumnya tersirat arti yang sangat kumengerti. Dari senyum itu, dapat kuartikan : "Turuti saja ibumu, jangan membantah."
Remasan di ujung gaunku semakin kuat tatkala dua keluarga ini sudah saling bertemu. Tuan dan Nyonya Kim langsung berdiri dan menyambut kami dengan ramah. Tak lupa dengan kedua anak laki-lakinya yang membungkuk hormat pada orangtuaku.
"Ini sungguh Hyeri?" tanya Nyonya Kim pada Ibu sambil melirik padaku.
"Ne. Cantik, bukan?"
Kini, Nyonya Kim memelukku.
"Aigo, cantiknya ---kau benar-benar cocok jadi menantuku."
Aku hanya bisa bergeming saat Nyonya Kim memelukku sejenak---tidak lupa dengan senyum canggung yang menghiasi bibirku.
Kami semua duduk melingkar ---di mana aku duduk tepat di hadapan dengan lelaki yang "katanya" akan dijodohkan denganku. Padangan kami tak sengaja saling bertabrakan, dia pun tersenyum manis ke arahku sedangkan aku tersenyum paksa padanya. Pandanganku juga sempat bertabrakan dengan adiknya, dan dia malah tersenyum mengejek padaku. Menyebalkan.
"Hyeri," panggil Nyonya Kim.
Aku menoleh, "Ya?"
"Kau sudah tahu 'kan siapa yang akan menjadi pendampingmu?" tanyanya dengan sopan.
"Seokjin oppa, kan?"
"Kukira kau sudah lupa, takutnya kau malah memilih Namjoon," ujar Tuan Kim sambil terkekeh.
Oh, ayolah. Aku masih waras untuk tidak memilih Namjoon. Lagi pula dari awal aku memang dijodohkan dengan putra pertama, 'kan? Memangnya mereka punya anak lagi yang umurnya lebih tua dari Seokjin yang sudah jelas statusnya sebagai anak tertua?
Acara dilanjutkan dengan makan malam yang khidmat. Tidak ada yang membuka mulut selama makan, karena itu tidak sopan.
Jujur saja, selama acara makan berlangsung, Namjoon terus mengejekku diam-diam dengan mengatakan : "Hyeri jadi kakak iparku" dengan gerak mulut tanpa suara. Dan aku juga tidak henti-hentinya mengacungkan jari tengah diam-diam ke arah Namjoon saking kesalnya. Aku tak peduli jika citraku hilang di depan Seokjin. Toh, aku tidak menyukainya.
***
"Jadi, setelah Hyeri lulus sekolah kalian akan dinikahkan." Ucapan yang terlontar dari mulut kepala keluarga Kim ini, bagaikan ultimatum bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[kth] Mr. Genius (on hold)
ФанфикKarena trauma masa lalunya, harus membuat Taehyung terpaksa berpura-pura bodoh dan pemalas di depan semua orang. Namun siapa sangka, ia mempunyai sebuah rahasia besar hingga ia harus berpura-pura. Akankah suatu saat ia menunjukan jati dirinya? Dapa...