12. Shy Taehyung

3.3K 418 44
                                    

Aku bingung, ff ini sedihnya dimana? 😂

Happy reading ^^
************************************

Di malam pertengahan musim gugur yang dingin ini, pemuda itu terus berkutat dengan alat tulisnya.

Dengan pencahayaan yang kurang, pemuda itu semangat menuliskan banyak rumus di buku catatannya. Sesekali ia juga menuliskan di post it  apa yang dipelajari dan menempelkannya di dinding.

Darah segar pun menetes dari lubang hidungnya, otomatis tangannya menyeka darah itu dan menutup lubang hidung dengan tangannya.

Ia tertawa miris, mengingat ---untuk apa dia belajar keras kalau di sekolah ia hanya diam saja?

Taehyung beranjak dari duduknya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan darahnya.

Tepat saat ia hendak masuk ke kamarnya lagi, ia terkejut karena neneknya duduk di depan meja belajar kecilnya.

"Kenapa halmeonie belum tidur?"

Sang nenek pun mendongak, kemudian ia memberi senyum terbaiknya untuk cucu satu-satunya itu.

"Taehyung-ah, kau sudah dibagi raport, 'kan? Boleh aku lihat?"

Taehyung mengangguk, kemudian ia mencari buku berisi nilai itu di rak kecilnya.

Ia memberikan bukunya ke neneknya. Si nenek pun membuka lembaran raport Taehyung dan membacanya dengan sedikit kesulitan.

"Taehyung-ah, tolong bawakan kacamataku," titah neneknya.

Taehyung pun berjalan kecil-kecil ke kamar neneknya untuk mengambil kacamata sang nenek.

Si nenek pun kembali membaca tiap baris nilai Taehyung setelah memakai kacamatanya. Senyum miris pun tersungging di bibirnya.

"Taehyung-ah, sampai kapan kau akan seperti ini?"

Taehyung pun menundukan kepalanya dalam, "Aku tidak tahu, aku masih takut dikeluarkan dari sekolah seperti dulu dan dicap gila. Aku tidak ingin merepotkan halmeonie karena hal itu."

Tangan keriput neneknya pun membelai pelan surai cucunya, "Cucuku tidak pernah merepotkanku, aku justru bangga karena memiliki cucu sepertimu. Dan juga kau tidak gila, kau hanya berbeda."

Taehyung tersenyum, "Di dunia ini, hanya halmeonie yang mengerti aku selain orangtuaku tentunya."

Tangan yang tadinya mengelus surai coklat lembut cucunya, kini turun mengelus punggung Taehyung.

"Wanita tua ini berharap, semoga cucunya bisa sembuh dari traumanya dulu dan bisa menunjukan jati diri aslinya." Nenek pun berdiri, dibantu oleh Taehyung, "Karena aku tahu, Kim Taehyung-ku punya cita-cita," sambungnya sebelum wanita tua itu meninggalkan Taehyung sendiri.

Taehyung masih bergeming melihat punggung neneknya yang menghilang dibalik pintu.

"Cita-cita, ya?"

****

Karena obrolannya dengan sang nenek tadi, Taehyung tidak bisa tidur. Jadi, ia putuskan untuk mencari angin sedikit di musim gugur yang dingin ini.

Karena ini malam minggu, tak jarang hazelnya melihat banyak pasangan yang sedang bermesraan.

Menggelikan, pikirnya.

Ditengah pikirannya yang kacau, tiba-tiba seseorang menabraknya hingga terjatuh. Tadinya ia ingin marah, namun ia urungkan karena ternyata yang menabraknya itu adalah seseorang yang dikenalnya.

[kth] Mr. Genius (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang