Mohon maaf jika ada typo atau kata-kata yang kurang di chapter ini yang bersifat editorial.
Happy reading^^
*****************************************
Aku mengayunkan tungkaiku memasuki kelas yang ributnya mengalahkan pasar swalayan, tak lupa dengan tumpukan kertas yang berada ditanganku.
"Pengumuman!" teriakku. Sontak, seisi kelas pun mendadak hening dan mengalihkan atensinya padaku.
"Pengumuman apa? Freeclass?" tanya salah seorang siswa.
"Bukan, tolong dengar dulu." Aku menaruh tumpukkan kertas ini di meja guru. "Untuk ulangan harian matematika besok akan dibatalkan, dan diganti dengan tugas." Sorakan bahagia pun menggema di seluruh penjuru kelas.
"Kenapa tiba-tiba dibatalkan?" tanya Namjoon heran.
"Karena ...," Aku mengangkat salah satu lembaran kertas tadi, "Besok kita akan tour Musim gugur ke Taebaek selama 2 hari 1 malam." Sorakan bahagia pun terdengar kembali.
Aku berjalan mengililingi bangku setiap siswa untuk membagikan selembaran surat izin yang tadi kubawa.
"Hyeri, nanti kau duduk denganku di bis, ya," pinta Namjoon saat aku tiba di mejanya.
"Lihat saja nanti." Aku pun langsung ke meja siswa lain untuk membagikan selembaran.
Hingga akhirnya aku tiba di meja Taehyung ---siswa terakhir yang belum dapat surat izin. Seperti biasa, ia sedang menjelajahi mimpinya tanpa terganggu apa pun. Marveolus.
"Hey, kau! Bangun." Aku mengguncang-guncangkan badannya hingga ia terbangun ---walau masih setengah sadar.
Aku meletakkan kertas surat izin di mejanya. "Apa ini?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Ini surat izin untuk tour musim gugur ke Taebaek," jelasku singkat.
"Oh," jawabnya singkat, dan kemudian ia kembali membenamkan wajahnya di lipatan tangan untuk meneruskan mimpinya.
Menyebalkan? Tentu.
Kukira dia akan bertanya atau apa lah itu, tapi ternyata tidak.
"Kau akan ikut?" tanyaku.
Ia menggeleng pelan sambil memejamkan matanya.
Aku ingin bertanya lebih lanjut, namun sayangnya guru bahasa Korea baru saja tiba di kelas untuk memulai pelajaran.
Mungkin nanti saja aku bertanya lagi.
****
"Tae, apa kau yakin tidak akan ikut tour?" tanyaku sekali lagi untuk memastikan.
Sebelumnya aku memang sudah bertanya ---berkali-kali malah ---tapi semua jawaban yang ia lontarkan, tidak ada yang memuaskan.
Taehyung memasukan barang-barangnya ke dalam tas dengan tergesa. "Kita sudah bahas ini kan saat istirahat? Aku sibuk, Hyeri," ucapnya tanpa melihatku sedikit pun.
Kan, selalu saja dia menggunakan alasan 'bekerja' sebagai alibi.
"Tapi mungkin kau bisa izin?"
"Tidak bisa, aku butuh uang untuk sekolah. Lagi pula, aku ada urusan." Taehyung menyampirkan tasnya di pundak. "Aku pulang duluan." Taehyung berlalu begitu saja dengan dinginnya, meninggalkanku berdua di kelas bersama Jimin yang ikut menonton interaksi kami.
Aku tidak percaya dengan sikap Taehyung yang seperti ini. Okay, dia memang sering bersikap menyebalkan, tapi tidak semenyebalkan ini.
Jimin berdeham membuyarkan lamunanku. "Nona, ayo kita pulang," ajaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[kth] Mr. Genius (on hold)
FanfictionKarena trauma masa lalunya, harus membuat Taehyung terpaksa berpura-pura bodoh dan pemalas di depan semua orang. Namun siapa sangka, ia mempunyai sebuah rahasia besar hingga ia harus berpura-pura. Akankah suatu saat ia menunjukan jati dirinya? Dapa...