Aku menjauhinya.
Semenjak kejadian kemarin, aku mulai menjauhinya karena aku tidak ingin mengganggu belajarnya. Ia juga agak menjaga jarak denganku, entah apa alasannya. Yang jelas, kami seperti dua orang yang saling tidak mengenal.
Aku berkeliling menyusuri tiap lorong bangku teman-temanku untuk menarik tugas yang akan dikumpulkan. Satu-persatu siswa mengumpulkan tugas mereka, otomatis tanganku semakin berat. Tapi tak masalah, aku sudah biasa.
"Biar kubantu." Seseorang mengambil sebagian buku dari tanganku.
"Gomawoyo, Namjoon-ah."
Aku kembali berkeliling dan berhenti di meja Taehyung. "Mana tugasmu?" tanyaku.
Ia mendongak, menatapku datar dan menggeleng pasti. "Aku tidak mengerjakannya."
Aku mengangguk dan langsung pergi meninggalkannya.
Lihat, kami tidak bertengkar tapi kami bertingkah seolah tak pernah saling mengenal.
*******
Aku dan Namjoon menyimpan tumpukan buku tugas di meja guru. Kami membungkuk hormat sebelum meninggalkan ruang guru.
"Hyeri," panggil Namjoon, sepertinya ia ingin memulai percakapan.
"Apa?" balasku tanpa melihatnya.
"Kakakku bilang, kemarin ia mengantarmu. Apa benar?"
Aku melirik sekilas, kemudian mengangguk.
Tiba-tiba Namjoon menggeram, "Sial! Uangku melayang!" Ia juga meninju udara di sekitarnya karena kesal.
"Biar kutebak, pasti kalian taruhan?"
"Eung, aku menantangnya. Kalau dia berhasil mengantarmu pulang—kapan pun itu, aku akan menyerahkan 50% uang jajanku. Jika tidak berhasil, maka mobilnya akan jadi milikku."
Mereka benar-benar Kim bersaudara yang bodoh.
Tepat saat langkah kaki kami melewati tangga, tak sengaja ekor mataku menangkap pemandangan yang membuatku panas. Gerak tungkaiku sempat terhenti.
"Hyeri, ada apa?" tanya Namjoon.
"Kau duluan saja, a-aku ingin ke toilet." Aku langsung berlari menjauh dari Namjoon yang menatapku penuh tanya. Kakiku berbelok ke sudut dinding dekat tangga, menyembunyikan tubuhku di sana sambil mengamati kebersamaan mereka.
Tanganku mengepal karena melihat mereka yang saling melempar candaan dan tertawa bersama. Oh ... mereka bahkan terlihat akrab.
"Taehyung-ssi, aku ingin ke toilet dulu," ucap Eunsoo sambil berdiri.
Buru-buru aku menjauh supaya tidak terlihat menguping. Namun sayang, baru saja beberapa langkah menjauh, ia menegurku.
"Hyeri? Sedang apa kau di sini?"
Aku gelagapan, "A-aku mau ke toilet."
Ia tampak memicingkan matanya, tapi kemudian ia menepis semua kecurigaannya padaku. "Aku juga."
Apakah secara tidak langsung ia mengajakku?
Kami berjalan beriringan tanpa suara, sibuk dengan pikiran masing-masing. Bahkan saat di toilet pun kami hanya mencuci tangan tanpa melihat satu sama lain, meskipun melalui cermin.
"Hyeri-ssi ...."
Aku mendongak, menatapnya lewat pantulan cermin. "Ne?"
"Kau dekat dengan Taehyung, 'kan?"
Aku menggosok sela-sela jariku dengan sabun. "Tidak juga, hanya sebatas teman sekelas."
"Benarkah?" Ia memicing. "Kemarin ia bahkan mengejarmu dengan panik saat kau menyebrang jalan sambil melamun."
KAMU SEDANG MEMBACA
[kth] Mr. Genius (on hold)
FanfictionKarena trauma masa lalunya, harus membuat Taehyung terpaksa berpura-pura bodoh dan pemalas di depan semua orang. Namun siapa sangka, ia mempunyai sebuah rahasia besar hingga ia harus berpura-pura. Akankah suatu saat ia menunjukan jati dirinya? Dapa...