02. Curious

4K 582 16
                                    

Berulang kali aku menengok ke arah belakang, tepatnya ke meja Taehyung.

Meja itu kosong tak berpenghuni. Biasanya di meja itu selalu ada Taehyung yang sedang tertidur atau mencorat-coret bukunya, tapi sekarang tidak.

Jika kalian berpikir aku mengkhawatirkannya, kalian salah! Aku lebih mengkhawatirkan bukuku yang ada padanya daripada Taehyung itu sendiri.

Pasalnya, tugas yang kuberikan pada Taehyung harus dikumpulkan hari ini saat les, kalau tidak aku bisa mati.

"Nona Lee! Tolong fokus ke depan!" tegur Choi Seungho ssaem.

Karena teguran itu, aku sontak menegakkan badanku dan lantas meminta maaf. "Maaf ssaem," ucapku.

"Apa aku sedang mengajar di belakang? Kenapa kau terus menengok ke belakang?" tanya ssaem.

"A-aku ... sedang mencari sesuatu ...."

"Mencari Taehyung?"

Aku penasaran, apa guruku yang satu ini bisa cenayang?

"Ti-tidak, aku tidak mencari Taehyung."

Dan kulihat, beberapa siswa lain sedang menahan tawanya.

"Taehyung sedang sakit, kau bisa mencarinya nanti, nona Lee."

Jujur, aku benar-benar malu sekarang!

Aku menunduk menyembunyikan wajahku yang merah karena malu, "Ne, ssaem."

****

Demi buku tugasku yang ada pada Taehyung, aku harus memutuskan urat maluku untuk meminta data diri Taehyung pada guru. Memalukan, tapi aku terpaksa!

"Ayolah ssaem, boleh aku minta biodata Kim Taehyung? Aku butuh alamatnya!" bujukku pada Choi ssaem.

"Maaf, tapi siswa tidak boleh sembarangan meminta data siswa lain."

"Aku hanya ingin alamatnya saja, kumohon—"

"Tidak nona Lee, kau tidak bisa."

Aku putus asa. Rip Lee Hyeri, kau akan dapat tugas baru yang lebih menyiksa.

Aku berjalan keluar dari ruang guru dengan gontai, aku benar-benar sudah putus asa. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa. Aku benar-benar akan mati hari ini.

"Lee Hyeri!" Aku menengok ke belakang tatkala ada yang memanggil namaku.

"Iya?"

"Kau mencari Taehyung?" Aku mengangguk, "Rumahku dekat dengan Taehyung, mau pulang bersama?" tawarnya.

Aku mengangguk dengan semangat, kemudian mengekorinya pulang untuk menjemput bukuku yang ada pada si bodoh Taehyung.

****

"Kau kenal Taehyung? Kita kan beda kelas," tanyaku pada anak yang pulang bersamaku. Walaupun aku tidak mengenalnya, entah kenapa rasanya kami sangat akrab.

Dia mengangguk, "Belum lama ini aku pindah rumah dan kebetulan rumahku dekat dengan kedai neneknya Taehyung."

"... Oh ...." Aku tidak bertanya lebih lanjut lagi.

"Kau satu kelas dengannya?" Aku mengangguk.

"Bagaimana dia jika di kelas?" tanyanya lagi.

"Dia itu bodoh, pemalas, tukang tidur di kelas, tidak ada yang mau berteman dengannya karena dia kotor dan ... dekil," jawabku dengan jujur sejujur-jujurnya.

"Begitukah?"

"Mungkin dia seperti itu karena dia tak pernah tidur malam." Entah mengapa aku tiba-tiba tertarik dengan ucapannya.

[kth] Mr. Genius (on hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang