"Baik anak-anak, untuk tugas matematika minggu ini kalian mengerjakannya secara kelompok. Satu kelompok maksimal dua orang. Untuk kelompoknya kalian menentukan sendiri."
Terdengar seruan 'yes!' dari mulut para siswa.
"Dan nona Lee—"
"Ne, ssaem," responku.
"—Tolong catat kelompoknya di kertas dan serahkan padaku."
Setelah guru matematika killer itu meninggalkan kelas, suasana ruangan ini pun mendadak ricuh seperti pasar. Mereka berpencar mencari pasangan kelompok masing-masing. Tapi hanya satu orang yang tidak peduli dengan keadaan ini, siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.
"Hyeri-ya, kau mau sekelompok denganku?" Aku menoleh ketika ada seseorang yang mengajakku sekelompok, ternyata Namjoon.
Aku menggeleng, "Aku sudah dapat kelompok."
"Siapa?" tanyanya.
"Kim Taehyung," jawabku singkat.
"Kim Taehyung?! Si bodoh itu? Kenapa kau mau sekelompok dengan dia?!" Namjoon berteriak, dan itu membuat siswa lain melihat ke arah kami.
"Memangnya kenapa? Salah?" Aku mengangkat selembar kertas yang berisi namaku dan Taehyung. "Lihat? Sudah terlanjur dicatat."
Namjoon mendengus, "Ya sudah, terserah kau, awas saja kalau kau menyesal."
——————————————————
"Berhenti mengikutiku!"
Taehyung membentakku karena ku mengikutinya pulang.
"Aku tidak mengikutimu, aku hanya ingin makan mie di kedai nenekmu," jawabku polos.
Taehyung berbalik, otomatis aku menghentikan langkahku.
"Kau tidak les?" Aku menggeleng.
"Hm ... kau tidak mau pulang?" Lagi-lagi aku menggeleng.
"Bisa tidak kau tidak mengikutiku seperti ini?" Aku menggeleng lagi.
"Kau mau makan mie saja kan?" Kali ini aku mengangguk.
Taehyung berbalik dan melanjutkan langkahnya lagi, diikuti olehku yang mengekor dari belakang.
Tidak ada konversasi yang tercipta di antara kami, karena setiap aku menyejajarkan langkahku dengannya, dia selalu melangkah dengan cepat. Walhasil, aku tetap mengekorinya.
"Duduklah di tempat yang kau mau." Taehyung memersilakanku duduk saat kami sudah ada di dalam kedai neneknya.
"Halmeoni! Ada pelanggan!" teriaknya memanggil neneknya.
Seorang wanita tua pun keluar dengan tergesa dan menghampiriku.
"Mau pesan apa?" tanya nenek Taehyung.
"Apa ada naengmyeon? Kalau ada, aku ingin pesan itu."
"Ada! Tunggu sebentar, ne?"
Nenek Taehyung pun masuk lagi ke dalam. Kini Taehyung masih bergeming sambil melihatku.
"Daripada kau melihatku seperti itu, lebih baik kau ikut duduk di sampingku."
"Tidak usah, aku mau masuk." Dan Taehyung pun masuk ke pintu yang tadi neneknya masuki.
Pesanan datang, aku menyambut makananku dengan antusias.
"Terimakasih," ucapku.
"Makanlah dengan banyak, jika ada apa-apa, kau bisa memanggilku," ucap si nenek.
![](https://img.wattpad.com/cover/149629209-288-k40711.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[kth] Mr. Genius (on hold)
FanfictionKarena trauma masa lalunya, harus membuat Taehyung terpaksa berpura-pura bodoh dan pemalas di depan semua orang. Namun siapa sangka, ia mempunyai sebuah rahasia besar hingga ia harus berpura-pura. Akankah suatu saat ia menunjukan jati dirinya? Dapa...