Part 8

5.4K 953 46
                                    

"Apa yang tadi terjadi di sana?" kata Zen ketika kami sudah kembali ke kota.

"Akan aku jelaskan nanti bersama teman-teman yang lain."

Zen diam. Kami kembali menembus asap gelap yang masih menyelimuti kota. Beberapa petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api di beberapa tempat. Sudah tidak terlalu banyak orang yang berkeliaran di jalanan. Aku teringat sesuatu.

"Kenapa kau tadi ada di sana juga, Zen? Kau mengikutiku?" tanyaku.

"Hmm...ya begitulah. Aku khawatir kalau terjadi apa-apa denganmu."

Aku tersenyum. Aku tahu aku sudah pernah mengatakan ini tapi aku benar-benar beruntung bertemu dengannya. Dari seseorang yang sangat cuek bisa menjadi seorang yang begitu peduli padaku.

"Maaf karena aku tadi tidak mendengarmu. Tapi mungkin memang begitu seharusnya."

Kami melangkah masuk ke gedung departemen keamanan. Bau busuk yang menyengat menyapa hidungku. Orang-orang berjas putih berkeliaran ke sana kemari. Aku pikir aku terlalu egois untuk melewati korban ledakan ini tanpa membantu apa pun. Tapi aku tidak bisa berbuat banyak. Ada hal lain yang harus aku lakukan. Jadi dengan terpaksa aku berjalan melewati mereka yang menatapku dengan penuh harapan.

"Aku ingin berbicara dengan semuanya," kataku pada Zen ketika kami masuk ke kapsul elevator.

"Apa itu benar-benar hal yang penting?"

Aku diam. "Sangat penting, Zen. Dan hal yang harus kau tahu aku tidak bisa membawa kalian."

"Apa?"

Pintu kapsul terbuka. Aku segera melangkah keluar. Aku melihat Sara, Aaron, Smith, dan Foster sedang berbincang-bincang di depan kamar Triv. Ada Ceric juga sana. Aku mendekati mereka.

"Kau sudah kembali?" tanya Aaron melihat aku datang.

"Wah, Carissa, lama sekali ya kita tidak berjumpa. Aku mendengar kau tadi sudah datang ke sini, maaf tidak bisa menyapamu lebih awal," sapa Ceric hangat.

Aku tersenyum. "Tidak apa, Ceric. Aku juga senang melihatmu dalam keadaan baik-baik saja."

Aku mengedarkan pandangan kepada yang lain. "Aku ingin berbicara sesuatu pada kalian," kataku langsung pada intinya.

Aaron mengangkat alis. "Bicaralah."

"Dengan Mr. Herffey dan Evan juga," lanjutku.

Smith berkerut. "Kenapa?"

"Sudah tolong panggilkan saja."

Smith akhirnya menuruti permintaan tolongku. Dia masuk ke ruanganku dan keluar membawa Evan juga Mr. Herffey. Wajah mereka sama bingungnya ketika melihatku.

"Kenapa kau mengumpulkan kita?" tanya Sara heran.

Aku melongok ke kanan dan kiri memastikan bahwa tidak ada orang lain yang mendengar pembicaraan kami. Koridor tampang lengang. Kalau begitu berbicara di sini tak akan masalah.

"Aku harus pergi," kataku langsung pada intinya.

"Pergi? Kau akan kembali ke Jepang?" tanya Aaron.

Aku bergumam. Aku bingung bagaimana aku menjelaskan pada mereka. Aku harus tetap menjaga privasi Kahuko dan semuanya mengingat Kahuko selalu berkata bahwa mereka adalah agen rahasia.

"Aku pergi bukan untuk kembali menjalani hidupku. Tapi...."

Aku menampilkan sebuah ekspresi agar mereka paham apa yang ingin aku katakan tanpa harus kuucapkan.

The Lost CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang