Biar enggak salah paham ya kaya aku sama Junhoe /apasih apa. Disini, karena aku suka banget sama nama Kim Bian buat cast cewek, jadi aku pake lagi di sini. Tapi Kim Bian-nya Park Jinyoung beda sama Kim Bian-nya Im Jaebum. Dan lagi disini Park Jinyoung bukan temen koasnya Im Jaebum ya!
Happy reading!
•••
Bian semangat sekali hari ini karena bertemu pelajaran matematika. Gimana enggak seneng? Yang mengajar kan Pak Jinyoung, guru matematika yang muda, paling kalem, paling ganteng, dan poin plusnya mirip aktor Kim Soohyun.
Tahun lalu, sewaktu kelas sepuluh, dia paling enggak doyan sama matematika soalnya guru yang mengajar sudah tua, seenaknya sendiri, dan enggak pernah mau menerangkan. Berbeda total dengan Pak Jinyoung, beliau selalu menerangkan hingga anak-anak sekelas paham betul dan enggak pernah menjalani sesi remedial setelah ujian.
Cara mengajar Pak Jinyoung dinilai terlalu berlebihan dan memanjakan murid oleh para guru lainnya yang seusianya. Menurut mereka, cara yang terbaik dalam mendidik adalah membiarkan mereka belajar secara mandiri dengan memberikan tugas. Para siswa akan mandiri dengan belajar dari berbagai sumber bukan dari gurunya. Di sana guru hanya akan mendapat peran dan dialog yang sedikit karena pekerjaannya; memberikan tugas, menilai hasil pekerjaan murid, dan mengevaluasi (memarahi) murid yang dinilai tidak bisa (singkatnya bodoh).
Tapi menurut Pak Jinyoung, guru muda yang bermarga Park ini, cara belajar yang tepat untuk anak SMA yaitu dengan kita menjadi mereka dan mengikuti alur yang mereka buat. Kalau hanya dengan memberikan tugas, memberi nilai, lalu memberikan ceramah panjang yang tidak penting, itu hanya akan cenderung membuat siswa semakin malas dan memilih menyalin jawaban milik temannya. Lain kalau dengan cara yang diterapkannya, siswa akan lebih semangat, lebih cerdas, dan juga tentunya aktif. Peran guru juga terlihat lebih nyata dalam mendidik generasi bangsa. Memarahi murid itu tidak perlu, yang perlu hanya menasihati mereka yang melenceng agar segera kembali pada jalan yang tepat.
Jinyoung juga pernah SMA jadi dia tahu bagaimana pola pikir anak SMA. Dia juga tipikal murid yang mudah memberontak apabila gurunya terlalu mengekangnya dengan 'harus mengerjakan tugas dengan benar dan tepat waktu tanpa harus saya terangkan terlebih dahulu'.
Dude, he just a senior high school student, not a pro professor.
"Kim Bian, apa kamu sudah paham? Saya dari tadi lihat kamu melamun saja, apa yang bikin kamu enggak fokus pada saya?" Tanya Jinyoung. Seisi kelas memperhatikannya.
Bian membulatkan matanya dan menatap gurunya bingung. "Anu, maaf pak. Saya kepikiran Barcelona vs Real Madrid semalem pak." Ujar Bian, enggak sepenuhnya berbohong.
Jinyoung menganggukkan kepalanya mengerti, "Kamu pasti fans berat CR7, kan?"
Bian menggeleng, "Bukan pak, saya suka Neymar JR."
Air muka Jinyoung berubah cerah, "Wah, saya juga suka. Selain Barcelona apa yang kamu suka?"
Bian tampak berpikir, "Arsenal? Kalau bapak sendiri?"
Jinyoung juga tampak berpikir, "Entahlah, saya juga suka Arsenal. Performa mereka bagus musim lalu."
"Maaf pak, tapi waktu kita sampai UAS tinggal dua pertemuan lagi." Interupsi dari Guanlin membuyarkan keduanya yang asik mengobrol.
Jinyoung menoleh sebentar kepada Guanlin lalu menghela nafasnya, "Aduh maaf ya bapak keenakan ngobrol sama Bian. Bian, kamu kalau ngantuk bisa cuci muka."
Bian mengangguk berterimakasih lalu keluar menuju toilet. Jinyoung melanjutkan penjelasan materi terakhir yang akan ia masukkan pada ujian kenaikan kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher; Park Jinyoung
FanficLika-liku Park Jinyoung yang istrinya itu muridnya di sekolah. "Lho berarti kamu istri saya dong?" alvatair, 2018