Setelah beberapa tahun aku berada di london untuk kuliah, akhirnya aku bisa kembali ke kamarku ini. Suasana kamar ini sangan kosong dan hampa, dengan bau debu yang menyelimuti. Aku duduk di tempat tidurku ini, melihat sekeliling mencoba mengingat kembali apa yang pernah terjadi disini. Ku teringat satu hal yang sangat berharga bagiku, sesuatu yang harus ku simpan sejenak saat aku memutuskan untuk ke london.
Ku ambil kotak yang ku simpan di bawah tempat tidurku, kotak itu berdebu namun masih terpancar hawa kenangan disana. Ku bersihkan debu itu dengan hati-hati, ku mencoba menahan air mataku yang sudah mengumpul di ujung mataku ini.
Ku buka kotak tersebut dengan senyum yang merekah, mengambil sebuah foto yang terakhir ku dekap sebelum aku pergi dulu. Kuingat betapa kagumnya aku dengan orang yang berada dalam foto itu, setetes air mata kebahagiaan jatuh seiring senyumku yang merekah.
Ku ingat harapan yang aku dan hera ucapkan saat aku menyimpan kenangan ini, terpikir keadaan hera sekarang.
"kei, kau dimana?" terdengar suara laki-laki yang aku cintai.
"im here, di kamarku dulu" jawabku sambil menghapus air mata yang tadi menetes."hey" ucapnya sambil berjalan menghampiriku dan duduk disebelahku.
Ku usap foto kenangan ini, sambil tersenyum bahagia mengingat segalanya. Harapanku telah terwujud, mendapatkan seseorang yang sangat aku cintai."why you cry kei? Im here" ucapnya sambil menghapus air mataku.
Aku hanya tersenyum dan mengusap foto itu lagi, lalu kutunjukkan foto itu kepadanya.
"im alright, aku merasa sangat beruntung harry" jawabku sambil tersenyum kepadanya.
Harry membalasnya dengan senyum dimplesnya, dan memeluku sejenak."aku yang sangat beruntung kei, aku bisa menemukanmu diantara banyaknya perempuan diluar sana. I love you kei" ujar harry sambil mencium keningku.
"see, im the most handsome than else" ujar harry dengan percaya dirinya, aku hanya tersenyum.
"dulu, kalian adalah segalanya bagiku. Kalian adalah the greatest team that the world ever seen, Directioners was the biggest fandom in the planet. Dan dulu, aku adalah salah satu dari mereka" ujarku mengingat apa yang menjadi prioritasku dulu."thank you for the support, i know Directioners was a increadible fandom. One Direction was none if Directioners not there, i pround of Directioners so much" ujar harry dengan senyum yang terus mengembang.
"but now, i get you to be mine. You are my live, you are my wife, you are my everything and you'll be my mother of my baby soon" ujar harry sambil menatap mataku, kupikir aku adalah orang yang paling beruntung.
_________________________________
Chapter 5Thank you
-Hazza

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Us,-
FanfictionSahabat yang terpaksa berpisah demi kuliah dan cita-cita mereka. Mereka merapalkan sebuah harapan yang mereka impi-impikan, tapi mereka harus meninggalkan sejenak apa yang mereka cintai itu untuk sejenak untuk fokus ke perkuliahan mereka. I'll save...