39°C

14 3 9
                                    

Harry's pov

Setelah aku selesai makan, keira kebawah membawa peralatan yang kotor dan sekalian mengambil tas kesehatannya.

Kulihat keira membuka pintu dan menggendong tas selempang kesehatannya itu, karna sebenarnya keira dulu kuliah dijurusan kesehatan dan karna dia setelah lulus menjadi istriku, keira tidak mengambil kerja.

Keirapun mengeluarkan termometernya.

"buka mulutmu hazz, aku cek suhunya dulu" ujar keira, akupun membuka mulutku dan mengecek suhuku.

Sembari menunggu, keira mengusap dahiku dan pipiku.

"masih pusing hazz?" tanyanya.

"tidak terlalu" jawabku sambil memberinya senyumku, setelah itu keira langsung mengambil alat pengecek suhunya dan melihatnya.

"hazz, kau demam. Suhumu hampir 39°C, kau hari ini istirahat dan jika besok masih demam kita kerumah sakit ya" ujar keira, aku hanya menjawabnya dengan anggukan lemas.

Kulihat keira yang mencari sesuatu di tas kesehatannya, dia mengeluarkan obat dan mengecek informasi di kemasannya. Dia sangat teliti jika masalah kesehatan, dan dia tidak panik tadi saat mengetahui suhuku tinggi, mungkin karna dia paham akan masalah seperti ini dan tahu apa yang harus dilakukan.

"ini obatnya, kau minum obat penurun panas dulu" ujar keira sambil memberiku obatnya dan segelas air putih untuk meminumnya. Dan akupun meminum obatnya.

"kau istirahat dulu ya hazz" ujar keira sambil memposisikanku ke posisi tidur yang senyaman mungkin.

"aku kebawah dulu mengembalikan tas ini, istirahat dulu ya hazz" ujar keira sambil berjalan menuju pintu, dan keirapun pergi.

Akupun memutuskan untuk istirahat seperti yang dikatakan keira tadi, karna aku rasa kepalaku berat dan pusing kembali mendera. Dan sedikit demi sedikit kesadaranku menurun, dan akupun tertidur.

____________________________________
Chapter 35

I want make some conflik, but i could have lot inspiration.
So, i just try.

Thank tou
-H

Story Of Us,-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang