Harry's pov
Saat kita pulang, kita langsung disambut keira dan hera dengan makan malam. Sebenarnya kasian dengan keira dan hera hari ini, mereka harus dirumah berdua dan mengurus semuanya. Pasti mereka lelah seharian ini, karna harus mengurus kita berlima sekaligus.
Setelah selesai makan malam, aku dan yang lain segera kekamar untuk membersihkan badan.
"kei, aku kekamar dulu" ujarku pada keira yang tengah sibuk membersihkan makan malam tadi."iya hazz, maaf ya aku urus ini dulu" ujarnya yang masih saja fokus pada kegiatannya yang dibantu hera itu.
Akupun segera melangkah menuju kamarku, akupun langsung mencari handuk dan segera masuk kamar mandi untuk membersihkan badanku.
Setelah selesai bersih-bersih, akupun keluar kamar mandi sambil masih mengeringkan rambutku yang masih agak basah ini dengan handuk.
Tapi aku menemukan sesuatu yang menarik perhatianku, ada sebuah box dibawah meja dekat sofa, sebelumnya aku belum pernah melihat itu. Akupun mengambilnya dan meletakannya diatas meja, akupun membukannya.
Didalamnya ada sebuah bucket bunga berukuran sedang, dan sepertinya ini baru karna bungannya belum terlalu layu. Dan dibawah bucket bunga itu ada sebuah kertas, seperti sebuah surat. Akupun mengambilnya dan membacanya...
Keira's pov
Setelah selesai merapikan sisa makan malam ini, akupun segera menuju kamar karn harry sudah mendahului tadi.
Akupun membuka pintu kamar perlahan, dan kulihat harry yang sedang berdiri membaca sesuatu disana. Kulihat dimeja depannya ada box, ya box, box yang aneh dikirim siang tadi.
Akupun mendekati harry perlahan, aku takut harry marah.
Kulihat harry menggebrak meja sambil meletakkan kertas itu, kulihat wajah harry yang merah.
"hazz" panggilku lirih.
"kei, tell me what it is" bentak harry.
"i don't know hazz, tadi siang ada yang mengirim paket dan isinya seperti ini" jawabku sambil menatap harry yang terlihat sagat marah.
"siapa pengirimnya, beritahu aku siapa pengirimnya" bentaknya lagi.
"i don't know hazz" jawabku.
"kei, you cheating" ujar harry lirih namun sangat tajam, hatiku sangat sakit saat mendengarnya.
"no, no hazz. Aku tidak selingkuh, aku tidak tau siapa pengirimnya. Aku tidak... " sebelum ucapanku selesai, harry sudah memotongku.
"jika kau tidak tau siapa pengirimnya, kenapa dia bisa tau nama lengkapmu. Tell me who!" bentaknya. Tak terasa air mataku sudah deras jatuh dari mataku."aku tidak tau hazz" jawabku lagi dan lagi.
Aku lihat harry mengerang, dan melempar box itu kesembarang tempat. Lalu harry langsung melangkah keluar, kulihat harry yang menggebrak pintu sangat keras. Aku tidak berkutik, hanya bisa diam dengan merasakan air mata yang terus jatuh dengan rasa sakit yang ada dihatiku ini.
Harry sangat marah kali ini, aku tidak tau harry pergi kemana sekarang. Sesaat kemudian aku dengar suara mobil harry yang melaju kencang, aku tidak tau harry akan pergi kemana malam ini.Lututku lemas, dan aku ambruk seketika. Hanya bisa merasakan air mataku yang terus jatuh ini, karna selama ini harry tidak pernah membentakku seperti ini. Dan sekarang, harry menuduhku selingkuh.
Aku merasakan sakit, tapi aku tidak tahu dimana dan bagaimana mengobatinya.
"i love you hazz, and always like this" ucapku sambil masih terisak, aku hanya bisa menenggelamkan wajahku diantara lengan dan lututku. Entah apa yang harus aku lakukan sekarang.
Sakit, hanya itu yang aku rasakan.
____________________________________
Chapter 41Konflik will began
Thank you
-H
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Us,-
Fiksi PenggemarSahabat yang terpaksa berpisah demi kuliah dan cita-cita mereka. Mereka merapalkan sebuah harapan yang mereka impi-impikan, tapi mereka harus meninggalkan sejenak apa yang mereka cintai itu untuk sejenak untuk fokus ke perkuliahan mereka. I'll save...