Harry's pov
Akupun membersihkan diriku, keira sedang menyiapkan baju gantiku. Yap, kita sudah selesai makan malam dan ini waktunya kita untuk beristirahat.
Keira's pov
Harry sudah selesai membersihkan diri, dan sekarang saatnya istirahat. Harry terlihat kecapekan, dan menurutku dia terlihat agak pucat.
Aku dan harrypun memposisikan diri tidur di ranjang king size ini, kita berbaring sambil memandang satu sama lain.
"hazz, are you oke?" tanyaku pada harry.
"im fine kei, hanya saja aku butuh istirahat" jawab harry sambil tersenyum memperlihatkan dimplesnya yang sangat manis itu, akupun tersenyum membalasnya.
Dengan itu kita terlelap memasuki portal mimpi yang saling berhubungan..
Morning
Aku terbangun, cahaya perlahan masuk ke mataku. Ku kerjapkan mataku pelan. Kupandang sebelahku, harry masih tertidur disampingku.
Kupandangi rahang keras harry, bibir manisnya, mata hijaunya, hidung mancungnya. Mungkin harry bisa dibilang sempurna disini, rahang kerasnya membuat harry memiliki image keras dan emosional. Tapi mata hijaunya adalah salah satu penawarnya, setiap kali mata hijaunya memandang, disana kedamaian, rasa nyaman dan kehangatan selalu tersimpan.
"hazz" panggilku dengan suara khas bangun tidur.
Harrypun membuka matanya perlahan dan mengerjapkannya beberapa kali, dia tersenyum dan terbentuk dimplesnya.
"hi babe, morning" ujar harry dengan suara berat khas bangun tidurnya, dan harry tak hentinya memberiku senyum dimplesnya itu.
Terbangun dipagi hari, memandang ke sekeliling dan menemukan orang yang paling dicintai sedang tertidur. Memandangi wajah sempurnanya dan menjadi orang pertama yang membangunkannya dari tidurnya. Mendengar suara berat khas bangun tidurnya, melihat senyum dimples ciri khas terindahnya. Mendengar dirinya mengucapkan selamat pagi, melihatnya membuka mata dari tidurnya.
So precious..
___________________________________
Chapter 24Moment yang paling kita inginkan..
Thank you
-Hazza
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Us,-
FanfictionSahabat yang terpaksa berpisah demi kuliah dan cita-cita mereka. Mereka merapalkan sebuah harapan yang mereka impi-impikan, tapi mereka harus meninggalkan sejenak apa yang mereka cintai itu untuk sejenak untuk fokus ke perkuliahan mereka. I'll save...