Drunk Again

12 2 0
                                    

Resya keirana's pov

Tonight

Makan malam sudah siap, dan kita segera memulainya. Kali ini yang memasak makan malam adalah hera dan niall, dan seperti yang kalian tau, potato.

Makan malam hari ini sangat diam, walaupun beberapa kali niall membuat lelucon untuk mencairkan suasana, tapi tetap saja aku tidak bersemangat. Karna lagi-lagi tanpa harry.

Setelah makan malam selesai, aku langsung menuju teras belakang. Tetap menunggu harry pulang.

Harry's pov

Dari tadi pagi aku memang sudah pergi dari rumah, walaupun sebenarnya One Direction hari ini free. Dan hingga malam ini, aku masih tetap berada di pub ini.

Sebenarnya aku tidak sebegitu marahnya dengan keira, tapi aku hany masih belum bisa melupakan masalah itu.

Dan kali ini aku hanya bisa melupakan ini dengan ke pub, atau 'mabuk'.

Sebenarnya aku tidak tahan seperti ini, tidak merasakan sentuhan hangat keira. Tapi aku masih tidak bisa menerima ini.

Kuakui, aku rindu ciuman manisnya.

Aku rindu pelukan hangatnya.

Aku rindu sentuhan hangatnya.

Aku rindu segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya, everything.

. . . . . . . .
Aku terus menerus meminta tambah wine kepada bartender ini, dan segera menenggaknya dalam satu kali tegukan.

Dan sekarang, entah sudah berapa gelas wine yang aku minum. Kepalaku berat, amat sangat berat. Mataku berat, dan pandanganku kabur. Dan rasa sakit fisik itu datang kembali, entah apa yang kudapatkan. Aku hanya pasrah merasakan nya, karna tubuhku sudah tidak bisa kugerakkan lagi.

Resya keirana's pov

Seperti biasa, malam ini aku menunggu harry pulang diteras bekalang. Aku akan tetap menunggunya walaupun saat melihatnya pulang, akan membuat hatiku sakit.

The boys lain sudah tidur, dan entah dengan zayn malam ini. Sepertinya dia juga sudah tidur duluan, dan artinya kali ini aku sendirian menunggu harry pulang.

Beberapa jam aku menunggu harry pulang, dan saat aku lihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 1.42 dini hari. Entah dimana harry, dia belum juga pulang.

Setelah beberapa menit aku menunggu harry, kudengar suara mobil menderu dan suara pintu yang diketuk. Akupun segera melangkahkan kakiku kesana untuk membukakan harry pintu, dan menyambutnya pulang.

Dan usahaku menunggu harry pulang, ternyata sama saja dengan sebuah pisau yang aku tujukan langsung kehatiku ini. Air mata tidak bisa turun saat pertama kali aku melihat ini, air mata dan suaraku tidak bisa lagi keluar.

Harry lagi-lagi membawa pulang wanita yang berbeda, wanita yang sedang memapahnya yang mabuk itu.

Dan yang aku sangat tidak sangka adalah, wanita yang harry bawa adalah kendal, 'kendal SEXY jenner'.

"antarkan aku kekamarnya" ujar nya memerintah.

Aku hanya diam dan langsung berjalan menunjukkan kamarnya, dan seperti kemarin, aku hanya berdiri mematung didepan pintu melihat apa yang akan harry lakukan.

Namun kali ini harry tidak melakukannya, harry hanya langsung berbaring diranjangnya. Dan kulihat kendal yang berjalan menuju arah pintu, dan berhenti didepanku.

Aku hanya berdiri mematung didepannya memberikan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan, tinggiku yang sama dan hampir lebih dari kendal itu membuatku bisa jelas melihat mukannya.

"aku pergi, aku sudah puas dengannya di pub tadi" ujar kendal lirih, namun tajam dan langsung menyerang hatiku ini. Membuat jantungku berhenti selama beberapa detik.

Kulihat kendal yang berjalan keluar dan hilang dari pandanganku. Akupun langsung berlari menuruni tangga menuju dapur, isakanku pecah saat itu juga. Hanya sebuah isakan tanpa suara, dengan nafasku yang susah membuat pasokan udara diparu-paruku habis. Aku bersusah payah bernafas dan menghentikan isakan tanpa suaraku ini, tapi nihil, ini bertahan selama beberapa menit.

Setelah aku yakin bisa mengendalikan diriku dan menghentikan isakanku, aku menarik nafas panjang dan berusaha menenangkan diriku yang sedang bergejolak ini.

Akupun segera mencari kotak P3K ku dan mengambil semangkuk kecil air bersih, tentu saja untuk membersihkan lebam harry itu.

Saat aku sudah masuk makar, aku lihat harry yang terkapar tak berdaya diranjang. Akupun meletakkan apa yang aku bawa itu dimeja dekat ranjang.

Aku melepas sepatunya, melepas kemejanya. Aku mengambil kapas dan kucelupkan ke air yang aku bawa tadi, aku membersihkan mukannya yang lebam itu. Aku bersihkan mukannya dari kotornya, kuusapkan kapas itu dilengan dan dada bidangnya.

Aku mengambil antiseptik, ku sibakkan sedikit rambut curly harry yang sedikit menutupi wajah tegasnya itu. Akupun mengoleskan obat antiseptiknya kewajahnya itu, dan tak kusangka air mataku menetes dan jatuh kelengan dan dada harry. Dengan susah payah aku menahannya, karna itu tidak ada artinya.

Setelah selesai aku mengobati luka harry, akupun duduk terdiam memandangi wajah tegasnya itu. Hatiku teriris melihat wajahnya ini terluka, segudang kata tak rela bergejolak dipikiranku.

"hazz, i miss you. Please stop this, don't hurt yourself" ujarku lirih, sangat lirih. Sengaja, agar harry tak mendengar ini.

Aku tau seorang aquarius adalah orang yang sangat sensitif dengan sesuatu, aku yang seorang pisces adalah orang yang menganggap semuanya sebelah mata, aku tidak tau jika hal ini bisa membuat harry semarah ini.

"love you hazz, and always like this" bisikku walaupun jauh dari telinga harry.

Inginku kecup bibir lembutnya, tapi aku tau, harry tidak ingin itu terjadi lagi. Aku langsung pergi kebawah mengembalikan apa yang aku bawa tadi.

Aku duduk terdiam diruang tengah, sendiri, dan tanpa suara.

Hatiku mengatakan bahwa, aku harus menyiapkan mental jika aku harus kehilangan harry. Walaupun pikiranku bersusah payah menolaknya, tapi aku tahu jika kemungkinan itu ada.

Saat dimana harry akan meninggalkanku 'sendiri'

Pedih memang hatiku saat mengejanya, but nothing is posible.

Dan lelahku mengalahkan perdebatan antara hatiku dan pikiranku, dan sedikit demi sedikit mataku terpejam dan mencoba menjangkau alam mimpi indahku bersama harry dulu...

____________________________________
Chapter 46

Stay in conflict

Thank you
-H

Story Of Us,-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang