Just Me And Hera

18 3 38
                                    

Harry's pov

Setelah makan siang selesai, kegiatan kita hanyalan beristirahat. Karna kalian semua tau, konser kemarin sangat melelahkan. Walaupun sebelumnya aku pernah tour solo dan itu tidak ada waktu istirahat yang cukup, tapi karna persiapan yang sangat berat membuat kita semua kecapekan.

Aku dan keira ada dikamar kita, walaupun yang lain berada di ruang tengah tapi aku dan keira memutuskan untuk istirahat saja.

Aku memposisikan tubuhku senyaman mungkin di ranjang ini, mencoba tidur agar pusingku hilang. Walaupun suhu tubuhku sudah turun, tapi rasa pusingku belum sepenuhnya hilang. Sebenarnya tadi saat aku membatu keira memasak, kepalaku terasa pusing dan sangat berat, karna aku tidak ingin keira repot akupun menyembunyikan itu.

"hazz, kau masih pusing ya. Aku tau itu" ujar keira membangunkanku dari lamunanku, keira sangat tidak bis dibohongi.

"hmm, hanya sedikit" ujarku sambil memberinya senyum mirisku.

Keirapun mengusap dahiku dan pipiku, merasakan sentuhan keira membuatku lebih tenang.

"kau istirahat ya hazz, kuyakin besok akan lebih baik" ujar keira sambil memberiku senyum cantiknya, she's so beautiful.

"temani aku" ujarku.

Keirapun tidur di sebelahku, tak lupa aku melepas bajuku. Karna aku tidak akan bisa tidur jika aku mengenakan baju, kaos atau semacamnya, dengan kata lain aku shirtless.

Keira tidur menghadapku, akupun memeluknya, membuat wajahnya tenggelam didadaku. Kurasa tangan keira yang berada di dadaku, dan hembusan nafas keira yang membuatku rilex. Akupun menarik selimut agar menutupiku dan keira, memeluknya lebih dalam dekapanku. Dan kitapun terlelap.

Next day

At morning

Keira's pov

Kurasa cahaya yang menelusup masuk kemataku, membuatku menyipitkannya dan berusaha sedikut membukannya.

"keira, wake up" kudengar suaranya, kurasa sesuatu berada dipipiku dan mengelusnya. Akupun membuka mataku sepenuhnya dan bangkit dari posisi tidurku.

"hey, morning. Hari ini the boys dan aku harus kekantor menemui Simon, aku juga tidak tau kenapa mendadak" ujar harry sambil duduk disampingku, dia masih shirtless, mungkin dia juga baru bangun.

"tapi bukannya kalian masih mempunyai libur hari ini?" ujarku dengan suara parauku.

"ya, kita hari ini sebenarnya masih libur, tapi ini mendadak" jawabnya.

"oke, aku akan kebawah membantu menyiapkan sarapan. Sebentar, aku cuci muka dulu" ujarku yang langsung masuk ke kamar mandi dan mencuci mukaku.

"hazz, kau mau pakai baju apa hari ini?" tanyaku pada harry setelah kekuar dari kamar mandi, kukihat harry yang masih tetap diposisinya itu.

"kemeja dan skiny jeans, like everyday" jawabnya santai.

Akupun menyiapkan pakaianya dan meletakanya diatas ranjang, kulihat hsrry yang daritadi terus memandangiku yang mondar mandir kesana kesini.

"hazz" panggilku memandangnya aneh.

"i get wife now, who prepered everything i wear, everything i should have. I can't believe it" ujarnya sambil menatapku dalam.

"this is me, dan ini kewajibanku" jawabku sambil memberikannya senyumku.

"i love you" ujarnya sambil mengecup bibirku singkat, dan dia langsung menuju kamar mandi.

"dia selalu bisa membuatku senang, dasar harold" kekehku dalam hati.

Akupun langsung menuju dapur, mungkin saja yang lain sudah disana dan menyiapkan sarapan. Dan ternyata didapur hanya ada hera yang sedang sibuk menyiapkan sandwich untuk sarapan, akupun langsung menghampirinya dan membantunya.

"morning, kau masak sandwich kali ini" ujarku sambil langsung mengambil roti yang membuat sandwich.

"yeah, karna mereka akan berangkat pagi dan aku tidak punya waktu banyak" jawab hera.

"where's cheryl, ele and chintia?" tanyaku sambil terus membuat sandwich.

"mereka sudah pulang, tapi liam, zayn dan louis masih disini. Entah kenapa tapi disini hanya ada the boys, aku dan kau" jawab hera membuatku sedikit kaget.

"omg, siapa yang menyiapkan mereka pakaian?" ucapku cemas.

"entah, kita lihat saja mereka nanti bagaimana. Jika kacau, kita harus bertindak kei" ujar hera membuatku terkekeh.

Aku dan hera telah selesai membuat sandwich, dan kita hanya duduk menunggu mereka turun. Semoga saja mereka tidak kacau seperti yang dikatakan hera. Harry dan niall turun berbarengan, mereka kompak.

"dipastikan yang ini aman" ujar hera, membuat kita terkekeh pelan.

Setelah harry dan niall turun dan memposisikan diri duduk dan bersiap sarapan, zayn, louis dan liamoun turun. Dan tidak disangka mereka terlihat 'tidak' terlalu baik.

"hera, ini tidak bagus" bisikku kepada hera.

"relakan aku sebentar" ujar hera dihadapan harry dan niall, membuatku terkekeh.

Aku dan herapun langsung beranjak dan menghampiri mereka, hera membenarkan kemeja liam yang agak tidak pas. Aku mengancingkan kemeja zayn yang berantakan, dan membenarkan tatanan jambulnya. Dan terakhir, aku merapikan pakaian louis, dan selesai tugasku dan hera menjadi istri the boys.

"thank you" ujar liam, louis dan zayn bersamaan.

"sure" jawabku dan hera bersamaan juga.

"the boys wife" ujar louis yang membuatku dan hera terkekeh.

"ayo kita sarapan" ujar hera.

Kitapun segera menuju meja makan, dan sarapanpun dimulai.

"kalian benar-benar istri the boys, bisa kacau jika tidak ada kalian" ujar liam, aku dan hera hanya terkekeh mendengar liam.

"boys, ayo berangkat. Kita tidak boleh terlambat" ujar louis.

Dan dengan itu the boys pun beranjak dan berpamitan, seperti biasa, kita berpelukan satu sama lain.

"thank you dear" bisik zayn memelukku.

"thank you babe" bisik liam.

"thank you love" ujar louis.

Akupun membenarkan kancing harry yang terlepas dan kembali mengancingkannya, akupun menatapnya.

"jaga dirimu dan hera, bye keira. Love you" bisiknya saat memelukku.

"jaga diri, bye dear" ujar liam dari dalam mobil, dengan itu merekapun berangkat. Kupandang mobil mereka yang semakin lama menjauh dan akhirnya hilang.

Diflat hanya ada aku dan hera hari ini, sangat sepi.

___________________________________
Chapter 38

One Direction wife
This is dream every single of directioners, right?
Lol

Thank you
-H

Story Of Us,-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang