Rain

10 2 6
                                    

At morning

Resya keirana's pov

Aku terbangun karna merasa kan angin yang berhembus agak kencang, kulihat seluruh penjuru rumah. Ternyata pagi ini cuaca mendung, bahkan mentari tak menampakkan diri.

Kulihat jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi, kuputuskan membersihkan diri. Aku naik kekamar harry, saat kubuka pintu ternyata kamar sudah kosong. Entah harry pergi kemana sejak pagi tadi, padahal dia juga pulang saat pagi buta.

Akupun segera masuk dan langsung membersihkan badanku, dan juga menjernihkan pikiranku yang sedang kacau ini.

Setelah selesai aku langsung menuju dapir dan langsung menyiapkan sarapan, kali ini aku sendirian. Hingga makanan yang aku siapkan selesai, aku tetap sendirian.

Beberapa menit kemudian, the boys pun turun.

Kulihat ditangga, giliran baby boy dan baby girl turun. Mereka bercanda satu sama lain, sangat serasi.

Akupun menundukkan kepalaku, tak ingin melihatnya lagi. Karna itu akan mengingatkanku kepadanya, sudah cukup aku sedih gara-gara itu.

"kita semua disini, keep strong" ujar louis agak kencang, membuat yang lain mendengarnya.

Akupun mengangkat mukaku menghadap louis, memberinya senyuman hangat. Dan kulihat yang lain, mereka juga memberiku senyuman tulus. Membuatku lebih tenang menghadapi ini, thank you.

Sarapanpun dimulai, tenang dan tanpa percakapan. Setelah selesai aku merasa ingin keluar dan jalan-jalan dipinggiran pantai dekat flat louis ini.

"resya, kau mau kemana?" tanya seseorang saat aku berjalan menuju pintu utama, ternyata itu zayn.

"aku ingin kepantai" jawabku.

"hari ini mendung, dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Mau aku temani?"

"no, aku ingin sendiri. Aku tidak akan lama zayn" jawabku, akupun langsung melanjutkan perjalananku kepantai.

Kurasakan sentuhan pasir dikakiku yang mulai menyambut, aku sengaja tidak memakai alas kaki. Aku berjalan agak jauh dari sana, hingga berhenti ditengah-tengah pasir yang membentang.

Akupun duduk diatas pasir putih, sambil menikmati deburan ombak yang sedikit garang. Semilir angin yang lebih kencang karna akan turun hujan, menerbangkan rambutku tak beraturan.

Kunikmati suasana ini, hingga sebuah angin menyampaikan sebuah pesan ketelingaku.

Harry...

Membuatku tersadar, dan membangunkan pikiran yang sedang tak ingin kuingat.

Kututup wajahku dengan kedua telapak tanganku, dan mencoba melupakannya.

Bodohnya aku, yang selalu gagal melupakan tentang dirinya. Kenapa aku harus mengingat setiap kenangan manis, dan selalu diakhiri dengan mengingat kejadian yang menghancurkan semuanya.

Terbersit dipikiranku, apakah memang takdir sudah menuliskan aku dan harry akan selesai disini?

Isakanku pecah saat itu juga, memikirkan kemungkinan terburuk yang sangat aku hindari selama ini.

Butiran air mataku mengalir deras, sederas hujan yang turun entah sejak kapan. Membuat tangisanku semakin menjadi-jadi.

Entah selama apakah aku berada disini, menangis dibawah hujan yang sangat amat deras ini. Butiran air hujan yang jatuh sederas ini, menghujam tubuhku yang sedang terkoyak dan rapuh.

Air mataku sudah tak bisa lagi turun, isakanku tak lagi bersuara. Dan pandanganku sudah tak kuasa lagi menampakkan setitik cahaya, gelap.

____________________________________
Chapter 47

It's a long time im not update my story, im sorry with this.
Im so busy in my school, im so tired because that.
But today i'll post some chapter for you all.
Hope you'll like it

Thank you
-H

Story Of Us,-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang