PART 4 || SAKIT

9.2K 353 10
                                    

Jam  istirahat, Gilda dan  Anna sedang berada di kantin. "Na, ko Bella ga berangkat sekolah ya? apa dia bolos?" tanya Gilda.

"Maybe." Jawab Anna singkat seraya memakan gorengan.

Tiba-tiba, Delvin datang dan duduk di hadapan mereka, dengan tatapan serius. Sontak Gilda dan Anna saling bertanya dalam pikirannya.

"Gilda, Anna.. Bebep Bella kemana sih? kenapa ga berangkat sekolah?"

"Gue juga gatau. Tadi gue sempet telfon, tapi gak diangkat." Kata Gilda.

"Iya, sama. Gue chat dia juga gak dibales." Kata Anna.

"Kok gue khawatir si sama si Bella." Ucap Delvin seraya meminum minuman milik Anna.

Anna melotot, "eh Curut! minum gue main teguk-teguk aja!" seru Anna sebal.

Delvin menggaruk kepala nya yang tidak gatal seraya cengengesan. "Ehehehhh ga sengaja, tapi niat."

"Gimana, sepulang sekolah kita kerumah Bella? gak biasa nya dia gada kabar kaya gini. Kalau dia bolos pasti dia ngabarin kita, ya gak, Na?"

Anna mengangguk. "Iyap, betul. Jadi lo mau ikut ga, Vin?" tawar Anna.

Delvin mengangguk antusias. "Ayuk, tapi kalian duluan aja nanti gue nyusul, deh. Soalnya sebentar lagi ada Olimpiade Matematika, dan Miss Anas minta pulang sekolah gue nemuin dia buat dikasih materi."

Sontak, Gilda dan Anna tidak menyangka jika Delvin otaknya memang bisa dibilang pintar dan juga cerdas. Namun, tidak cocok dengan tingkah laku nya yang super duper nyebelin.

"Wet, hebat juga lo, Vin."

"Atuh iya dong, jelas." Ucap Delvin bangga.

Anna memutar bola matanya. "sombhong amat."

Delvin berdiri. "Yaudah ya gue duluan. Takut bebep Bella salah paham gue deketin dua kunyuk ini." Delvin meminum minuman milik Anna hingga tak tersisa, lalu pergi begitu saja tanpa rasa bersalah.

Anna kini tengah menahan kesal, dia menghentakan kaki nya. "Eh bangke yah tu anak! mana minuman gue diabisin lagi!" teriak Anna. Gilda hanya tertawa.

Anna mengambil jus milik Gilda, dan meminumnya hingga abis. Sontak Gilda tidak terima minumannya dihabiskan begitu saja. Padahal Gilda baru meminumnya sedikit.

"Eh! Monyet, kenapa di abisin?!"

Anna nyengir. "Aus, hehe."

🍡

Bell pulang sekolah terdengar begitu nyaring di seluruh penjuru SMA Karya Guna. Sontak, membuat murid-murid yang semula mengantuk tiba-tiba saja mata nya menjadi segar kembali. Tidak lama kemudian, murid-murid sudah banyak yang berhamburan keluar kelas dengan kecepatan berlari diatas rata-rata.

Anna, Gilda, dan Delvin berdiri di depan kelas seraya membicarakan sesuatu.

"Gilda, Anna, jangan lupa share lok rumah nya bebep Bella ya.." ujar Delvin mengingatkan.

"Nama gue Gilda bukan gila!" Protes Gilda.

Delvin berfikir sejenak, dia mengetuk-ngetuk dagu nya pura-pura berfikir keras. "Emang beda yah?" tanya Delvin polos.

"Beda, lah!" Seru Gilda sedikit sewot.

"Galak amat romannya, Mbak? PMS ya?" tebak Delvin.

"Dia kan emang dasarnya galak, udah keturunan." Ujar Anna, seraya melirik Gilda.

"Pantes gada yang berani ngedeketin. Abis galak banget si kaya mamah tiri." Celetuk Delvin. Seketika tawa Anna pun pecah, namun tidak dengan Gilda yang kini wajahnya mulai memerah.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang