PART 57 || Sebenarnya

4K 169 2
                                    

Delvin tengah menunggu Bella di ruang keluarga bersama dengan Dahlia. Dahlia terus mengintrogasi, mengapa Delvin bisa menabrak Cika.

"Jadi kamu nabrak dia gara-gara kamu lagi ngebujuk Bella supaya engga marah lagi sama kamu?" tanya Dahlia dan langsung diangguki oleh Delvin.

Dahlia menggelengkan kepala nya, tidak menyangka bahwa kejadiannya seperti itu.

"Lain kali, kalau Bella ngambek di jalanan, turunin aja. Kalau terjadi kaya kemarin lagi siapa yang rugi? untung orang tua nya gak mau memperpanjang masalah ini." Cerocos Dahlia.

"Abisnya Mah, Bella tuh emang harus dibujuk supaya enggak marah lagi sama Delvin."

"Tapi enggak di jalanan juga Delvin. Apa lagi posisi nya kamu sedang membawa mobil. Bisa membahayakan keselamatan kamu dan juga orang-orang yang tidak berdosa." ujar Dahlia.

"Iya Mah, nanti kalau Bella marah lagi dijalanan, Delvin turunin aja dia." Dahlia langsung tertawa mendengarnya. Jawaban Delvin begitu polos.

"Coba aja kalo berani." Bella duduk disamping Dahlia seraya tersenyum miring ke arah Delvin.

"Hehe, engga berani sih," Delvin menggaruk kelapa nya.

"Kamu juga, Bell. Seharusnya kamu tau situasi, apa salahnya maafin Delvin biar dia diem? udah tau Delvin sayang banget sama kamu, makannya dia ga ngerti situasi walaupun lagi nyetir pun perhatiannya fokus ke kamu, bukan kejalanan." Ucap Dahlia.

Bella hanya mendengarkan ucapan Dahlia tanpa berniat menjawabnya. Mamah nya ini bawel sekali. Sedangkan Delvin dengan wajah tanpa dosa nya memainkan alisnya seraya mengedipkan satu matanya ke Bella.

Dahlia memijat pelipisnya. "Udah sana kalian pergi, pusing mamah kalau dengerin kisah cinta para remaja saat ini."

"Yaudah kalau gitu Delvin ajak Bella ke pelaminan ya, Mah." celetuk Delvin yang membuat kedua nya kaget.

"Hehe.. becanda kok. Ayo Bella mau ikut gak? kalo gamau yaudah nanti Delvin diambil Cika." Delvin mencoba ngeledek Bella.

Sontak Bella berdiri dan langsung berjalan mendahului Delvin. Dahlia yang melihat kelakuan anaknya, hanya menggeleng pelan.

"Mah, banyak-banyak istighfar ya. Delvin pamit dulu, jangan kangen Delvin mah, berat." Delvin menyalami Dahlia lalu berlari begitu saja.

Dahlia melongo. "Salah apa hamba punya calon menantu kaya Delvin?"

***

Aksel dan Cika kini sudah semakin akrab. Sedari tadi Aksel selalu mengajak Cika mengobrol agar beban pikiran Cika hilang sementara. Aksel merasa kasihan dengan kehidupan Cika. Dia mempunyai orang tua, namun sayang nya, Cika kurang kasih sayang orang tua nya.

Hingga ketika mereka tengah tertawa, dua manusia masuk kedalam ruangan tersebut yang langsung mendapat perhatian Aksel dan Cika.

Delvin tersenyum, sedangkan Bella memasang muka yang datar. Entah mengapa dia tidak ingin Delvin dekat dengan Cika.

"Cieilah, seneng banget kayanya lo berdua. Jadian ya?" celetuk Delvin asal.

"Heh kutil Onta! kalo ngomong suka bener. Doain aja ya," sahut Aksel yang membuat Delvin tertawa. Sedangkan Cika tidak abis pikir dengan kelakuan Aksel.

Bella memilih duduk di sova seraya memainkan ponselnya, Cika yang melihat hal tersebut merasa bingung. Apa Bella marah dengannya?

Aksel menyikut tangan Delvin seakan bertanya Bella kenapa? Delvin hanya menggeleng pelan.

"Cika, tadi barusan gue sama Bella keruangan dokter. Terus katanya besok lo udah boleh pulang." kata Delvin.

"Kenapa gak sekarang aja? gue udah sembuh kok." tanya Cika.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang