PART 5 || ANEH

8K 319 9
                                    

Delvin kini baru saja sampai dirumahnya,dan dia langsung menjatuhkan bokongnya di sova seraya memijat pelipisnya.

"Loh kamu kok tumben, jam segini baru pulang, Vin?" Tanya wanita paruh baya yang tengah berjalan kearahnya.

"Iya mah abis jenguk cemewe sakit." Ucap Delvin.

Netta mengerutkan keningnya bingung. "Cemewew?"

Delvin mengangguk. "Ho'oh. Sejenis pacar tapi bukan pacar mah, dia nya belum siap punya pacar ganteng kaya Delvin katanya." Jelas Delvin dengan tampang pede nya. Netta sontak mencibir.

"Eleh, mana ada cewek yang mau sama cowok model nya kaya kamu?" tanya Netta dengan anda becanda.

"Orang mah doain kek, Mah. Delvin kan udah gede."

Netta tersenyum simpul, lalu mengelus pundak Delvin. "Iya mamah pasti doain kamu kok, yang terpenting kamu harus nyari perempuan yang baik,dan yang pasti sayang sama kamu.

Delvin memberi Netta hormat. "Sayap mahh! eh siap." Koreksi Delvin. Netta hanya menggelengkan kepala nya.

"Kamu ganti baju gih, abis itu bersih-bersih."

"Iya mah, eh papah belum pulang mah?"tanya Delvin.

"Belum katanya masih ada urusan." Netta berdiri dan pergi menuju kearah dapur. Lalu Delvin meraih tas nya dan pergi ke kamarnya.

Setelah selesai mandi, Delvin mengeringkan rambutnya dengan handuk. Menurut Delvin hari ini dia sangat lelah. Lalu Delvin menidurkan dirinya di atas kasur.

Delvin menatap langit-langit kamarnya. "Bella kapan ya suka sama Delvin? Delvin kurang apa coba, ganteng? iyalah udah kaya Manurios. Pinter? udah pasti dong Delvin mah. Sayang sama Bella? jangan ditanya. Terus Delvin kurang apa? masa kurang ajar sih?"

Delvin sendiri bingung dengan perasaan Bella yang sangat tidak menyukainya. Kebanyakan para perempuan ingin mencuri hati Delvin, namun mengapa Bella justru sangat menghidari Delvin?

Tidak mau semakin pusing karena memikirkan Bella, Delvin memilih untuk keluar dari kamarnya.

Baru Delvin ingin berjalan keluar namun tiba-tiba...

Bruukk! Delvin tersungkur "Adawww mamakeee!" Teriak Delvin seraya memegangi pinggangnya yang terasa nyeri.

Alvin yang ingin turun ketangga menghentikan aktivitasnya seraya menengok ke pintu kamar Delvin. Dia melihat Delvin tengah tengkurep seraya memegangi pinggangnya. Sontak Alvin pun menghampiri Delvin.

Ketika sudah sampai disana Alvin tertawa kencang "Hahaaaa lo ngapain, Bang disitu? belajar Renang?"

Delvin menatap Alvin kesal. "Lagi nunggu THR! udah tau abis jatoh pake nanya lagi." Gerutu Delvin.

"Eh kalian kenapa si berisik banget kedengeran sampe bawah"ucap Netta yang baru saja datang.

Delvin lalu bangkit dan mengelus-elus sikutnya. "Lagi maen bekel, Mah."

"Main bekel kok sampe tengkurep begitu?"

"Biasa, Mah. Ayannya kambuh. Celetuk Alvin yang langsung mendapat satu jitakan dari Delvin.

"Sama abang sendiri gaboleh gitu! mau gue laknat jadi Badak betina?"

Bukannya takut, Alvin justru menjulurkan lidahnya. "Laknat lo mah engga mempan, Bang! kaya iman lo kuat aja. Hahaha.."

Sumpah demi apapun, Delvin Menatap Alvin geram. Jika tidak ada Netta, mungkin kini mereka berdua tengah terjadi adu rambut seperti biasanya.

🍡

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang