PART 58 || Pengakuan dan permintaan maaf.

4.3K 187 2
                                    

Belli dan Tia menghampiri Cika yang tengah mencari-cari barang di lokernya. Sontak Cika membalikkan badannya dan menatap kedua nya dengan tatapan bingung.

Belli langsung bertanya, tanpa ingin bertele-tele. "Lo suka sama Delvin?"

Cika membulatkan matanya, Belli yang melihat ekspresi Cika pun memutar bola matanya, sedangkan Tia menatap Cika remeh.

"Bener kan, lo suka sama Delvin?" tanya Belli lagi. Cika menunduk dan mengangguk pelan.

Belli dan Tia saling bertatapan dan tersenyum miring. Belli mengangkat dagu Cika, agar Cika tidak menunduk. "Terus, lo mau kan bikin Bella putus sama Delvin?" tawar Belli.

Cika segera menggelengkan kepala nya. "Gu-gue gak mau ngerusak hubungan orang lain."

Belli menjambak rambut Cika, Cika meringis. "Aw, sa-sakit."

"Makannya mulai hari ini, lo harus nurut sama gue!" bentak Belli. Akhirnya Cika lagi-lagi hanya mengangguk pasrah.

Ingin melawan namun percuma saja. Belli berdua dan Cika sendiri. Bisa saja kalau Cika berani melawan, mereka berdua mengambil tindakan yang sangat kejam.

Belli lagi-lagi tersenyum miring, "bagus."

Belli berjalan pelan, "jadi tugas lo disini adalah menarik perhatian Delvin. Gampang kan?" dia mondar-mandir bagaikan bos yang tengah memberi arahan karyawannya.

"Ma-maksud nya?" tanya Cika tidak mengerti.

Belli mendekatkan wajahnya dengan Cika. "Lo harus bikin Bella cemburu dan mutusin Delvin!"

"Ngerti?!"

Setelah puas mendengar jawaban Cika, mereka akhirnya pergi meninggalkan Cika yang masih dalam keadaan tegang. Kenapa Cika harus berurusan dengan Belli? dia memang menyukai Delvin, namun dia tidak berniat untuk menghancurkan hubungan Delvin dengan Bella. Tidak sama sekali.

Namun, mungkin itu kemarin. Mulai hari ini dia harus patuh dengan Belli.

Sepulang sekolah, Cika mengedarkan pandangannya kearah jalanan. Dia tengah menunggu Supir pribadi nya menjemput Cika. Hujan mulai turun, dengan sedikit berlari, Cika meneduh di Halte yang tidak jauh dari gerbang sekolah.

Cika terlonjak kaget ketika ada seseorang yang merampas ponsel nya yang sedari tadi ia genggam. Lalu Cika ingin mengejar orang tersebut namun, pandangan Cika seketika gelap.

"Dan, saat gue dirumah sakit pun pas gue lagi sendiri, Belli masuk keruangan gue dan tetep nyuruh gue buat lakuin hal itu. Belli udah seneng karena gue bilang iya, tapi gue gak tega sama Bella buat ngelakuin hal itu."

Air mata Cika turun begitu saja. Percayalah, Cika hanya manusia biasa, dia lemah. Tapi Cika tidak mengikuti apa yang diperintahkan oleh Belli. Karena dia sadar, semua pasti ada jalan keluarnya.

"Bella, maafin gue. Gue suka sama Delvin, tapi gue emang gak ada niat buat hancurin hubungan lo berdua. Gue ngikutin perintah Belli, biar mereka seneng dan beranggapan bahwa mereka udah menang karena disini gue yang dijadiin boneka sama mereka."

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang