PART 42 || RUMIT

3.8K 169 1
                                    

Pedih. Itu lah yang sedang Delvin rasakan saat ini, pandangan Delvin masih lurus menatap dua orang yang sedang berpelukan mesra. Baru kali ini Delvin benar-benar bungkam. Ia tidak mampu untuk mengeluarkan suara nya saat ini.

Tangannya mengepal seolah siap menonjok orang yang sudah berani-berani nya menyentuh calon istri nya itu. Tapi apa daya Delvin sekarang? sekilas Delvin mendengar bahwa Arnan adalah mantan kekasih Bella. Apa dunia se sempit ini?

Delvin mencoba untuk tetap tenang, tidak ingin menambah sakit, ia berbalik dan meninggalkan rooftop.

Perlahan pelukan mereka memudar, mereka saling bertatapan. "Inget ya, kalo Delvin nyakitin lo langsung bilang ke gue! gue gamau sampe orang yang gue sayang terluka,"

Hati Bella menghangat, ketika Arnan mengucapkan 'orang yang gue sayang' seolah-olah membuat Bella kembali menaruh perasaan lagi ke Arnan.

Hati perempuan memang terlalu mudah untuk baper, jadi jangan salah kan perempuan, salah kan laki-laki yang sudah membuat nya baper, namun dia tidak ingin bertanggung jawab.

Bella mengangguk sebagai jawaban. "Yaudah masuk yuk, udah bel." Ajak Arnan, namun Bella menggeleng dengan cepat.

Arnan mengerutkan kening nya bingung. "Kenapa gamau?"

"Gue mau disini aja sampe pulang. Lo kalo mau ke kelas, ke kelas aja sana."

"Kalo gitu gue temenin deh."

"Lo kan anak baru, gausah songong."

Arnan menoel idung Bella gemas. "Tapi sayang kan? haha"

Wajah Bella mengecut. Kenapa Arnan malah bersikap manis seperti ini kepada Bella?

Bella menghiraukan pertanyaan Arnan. Dia memilih untuk duduk dan memejamkan mata nya tanpa mempedulikan Arnan yang tengah menatapnya dengan tatapan gemas.

Arnan meninggalkan Bella sendiri di rooftop, Bella membuka mata nya, ternyata Arnan tidak ada disitu lagi. Bella bernafas lega.

Tapi tidak lama kemudian Arnan datang kembali dengan membawakan makanan untuk Bella. Bella sempat terkejut melihat Arnan kembali, namun Bella bersikap seolah biasa-biasa saja.

"Nih makan dulu, tadi lo belum makan."

"Lo aja deh yang makan, gue udah kenyang." Ujar Bella.

"Iya nih disuapin,"

***

Di kelas Delvin sedang tidak ada guru, jadi keadaan kelas bisa dibilang tidak bisa di kendalikan lagi. Padahal mereka di kasih tugas untuk merangkum pelajaran bahasa Indonesia, namun kata mereka 'mending di kerjain di rumah aja'

Samuel dan Gatra sedari tadi melihat Delvin diam tak berkutik didepannya. Samuel dan Gatra saling melempar pandangan.

"Tumben si Delvin diem aja kaya Ayam sakit?" Tanya Gatra kepada Samuel.

"Kesambet cilok ibu kantin gue rasa."

"Pea!"

Samuel cengengesan. "Kali aja gitu haha,"

Gatra menggoyang-goyang kan kursi yang diduduki oleh Delvin. Delvin yang sedang melamun merasa terganggu dengan apa yang Gatra lakukan. "Apaansih ribet!" Ketus Delvin.

Gatra menelan saliva nya dengan susah payah. Ternyata Delvin bisa marah juga.

"Galak bosqu," Ujar Samuel seraya menggidikkan bahu nya.

"Kenapa sih dia?" tanya Gatra bingung.

"woi Delvin! Bella kemanos?" Tanya Anna tiba-tiba.

Delvin melirik sekilas. "Selingkuh!" Delvin memilih untuk tidur dari pada menjawab pertanyaan temennya bertubi-tubi.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang