PART 49 || Tidak tahan

4.1K 169 3
                                    

Aksel, Hesta, dan juga Jimmy tengah menyantap makanan yang baru saja mereka beli. Seperti biasa, mereka selalu saja berkumpul di rumah Aksel.

"Gila Vanessa yang anak baru tadi cantik banget, gila!" seru Jimmy seraya memakan kerupuk yang menimbulkan bunyi kriuk kriuk gitu.

Aksel dan Hesta yang sibuk melahap makanannya hanya mengangguk, "gue setuju sih dia cantik. Tapi gue curiga.." Aksel menggantungkan ucapannya.

"Kenapa?" tanya Hesta yang mulai penasaran. Aksel menaikkan satu alisnya seraya kembali melahap makanannya.

Lemparan tisu mendarat mulus di mulut Aksel, membuat Aksel menggerutu kesal. "Kalo ditanya tuh dijawab!" ucap Hesta kesal.

"Maklum lah Aksel kebanyakan makan daging tirex jadi otaknya ga normal." Celetuk Jimmy.

Aksel memasang wajah kesal nya, "sabar, lah gue nelen makanan gue dulu. Gabaik ngomong sambil makan, nanti kesedak mati."

Lagi-lagi tisu mendarat lagi kini mengenai mata nya. "Apa-apaansih! tisu gue jangan buat mainan, tanggal tua harus ngirit segala nya." Kata Aksel.

Hesta menghiraukan perkataan Aksel. "Curiga kenapa sama Vanessa? dia mau maling kaca Bu Riska? atau mau ngambil konde Mbak Jum?"

"atau mau botakin alis Pak Kemal?" timpal Jimmy.

"Kalian, bacot."

"Jadi, curiga kenapa?"

"Jangan-jangan, Vanessa itu yang lagi viral? dia menyusup ke sekolahan kita dan menawarkan jasa nya?" Aksel menggelengkan kepala nya.

Hesta menyandarkan badannya dikursi, ia menyesal dengan kecurigan Aksel. "Tadi mah gue gausah kepo sama ni anak curut satu." gumam Hesta pelan seraya memalingkan wajahnya.

Jimmy tiba-tiba menghentikan aktivitas makannya. Ia menatap Aksel yang kebetulan Aksel tengah menatap Jimmy. "Kenapa, lo? kesambet?" tanya Aksel.

Jimmy menggeleng pelan, "terus kenapa natap gue begitu? lo mulai naksir sama wajah tanvan gue ini?" tanya Aksel dengan percaya diri nya.

Hesta memilih diam saja. Percuma ia ngomong sama temannya yang tidak punya otak sama sekali. Percuma, capek.

"Kalo lo punya duit 80 juta, bakal lo beli apaan?" tiba-tiba pertanyaan itu lolos dari mulut Jimmy, seketika tawa Aksel pecah. Hesta semakin tidak mengerti memiliki teman sekaligus sahabat seperti mereka.

Tawa Aksel mereda, ia memegangi perutnya. "Ka-kalo gue punya duit segitu banyaknya, gue bakal beliin Bella cilok sekalian sama perusahaan ciloknya."

"Ga niat gitu buat yang lain?" tanya Jimmy tidak puas dengan jawaban Aksel.

"Najis lo berdua! segala dibahas, gue jijik bangsat!" Hesta mulai meluapkan kekesalannya.

Aksel yang mengetahui Hesta kesal pun mencoba membuat Hesta semakin sensi.

"Uluh-uluh babang Hesta newe newe part 2 marah ternyata," ledek Aksel.

"Haha, itu nama facebook nya Hesta kan?" Jimmy bertanya kepada Aksel seraya tertawa.

"Iya, ganyangka gue. Itu nama paling keren pokoknya! haha"

Hesta memejamkan mata nya sebentar, "itu bukan nama facebook gue bego! mana pernah gue alay kaya lo berdua, yang kalo bikin status suka geli sendiri bacanya."

"Eh, kita mah ga alay kaya situ ye." ucap Aksel tidak mau disalahkan. Jimmy mengangguk setuju seraya menunjukkan dua jempol nya.

"Yakin? kemarin lo bikin status kan pas ujan ujan begini, Hujan sampaikan rinduku padanya. Hahahaha" Hesta tertawa puas melihat Aksel bungkam.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang