SPESIAL PART

3.4K 73 1
                                    

"Hujan rintik-rintik air bergelombang, Bella makin cantik, meluluhkan hati abang."

Bella langsung mendorong lengan Delvin pelan, "apasih, gombal mulu deh dari kemarin. Ada maunya pasti?!"

"Mau dedek baru," goda Delvin kepada Bella. Bukannya tersipu akan godaan Delvin, Bella justru menyubit pipi Delvin cukup keras hingga Delvin teriak kesakitan.

"Aduh sayang, lepasin sakit banget, aduhh.. aku cuma berjanda tadi, serius gak bohong." Rengek Delvin.

Akhirnya Bella melepaskan cubitannya. Delvin mengelus-elus pipinya yang terasa perih dan nyeri. Dari dulu memang galaknya semakin naik bukannya semakin nurun.

"Anak dua aja pusing, mau nambah lagi. Belum pernah aku cubit ginjal kamu, Vin." Gerutu Bella.

Delvin meringis mendengar perkataan Bella.

"Kok kamu lama-lama kaya psikopat, sih, sayang? Aku becanda tadi, kali aja beneran."

Sontak Bella menatap Delvin datar, namun terasa begitu menakutkan.

"Kalian ngapain malah tatap-tatapan gitu? Myra bangun, tuh, nangis minta susu." Kara tiba-tiba datang membuat keduanya sontak melihat kearah Kara.

"Yah, pamer ganggu aja, deh." Ucap Delvin berpura-pura sebal. Pamer adalah singkatan dari papah mertua. Itu adalah panggilan Kara dari Delvin yang sangat aneh.

Bella langsung bangkit dari kursinya dan pergi dengan perasaan kesal. Sifat baperan Bella juga masih sama seperti dulu.

Kara pun duduk di samping Delvin. "Bella kenapa, tuh?" Tanya Kara seraya memandang kolam renang di depannya. Hujan gerimis membuat Kara mengusap-usap tangannya pertanda kedinginan.

Memang keluarga Delvin dan Bella kini tengah berlibur ke Bandung dalam rangka tahun baru. Mereka menginap di sebuah Villa yang cukup besar.

"Lagi becanda sih tadi, tapi dia malah baper." Jawab Delvin.

"WOI NGOPI LAH," Seru Kevin yang baru saja datang dan membawa segelas kopi lalu duduk.

"Ngajak ngopi tapi bawa nya cuma satu? Kuingin marah," gerutu Delvin.

"Melampiaskan," sambung Kevin.

"Tapi kuhanyalah, sendiri disini. Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada bahwa hatiku kecewa.."

Delvin dan Kevin dibuat melongo karena yang baru saja bernyanyi adalah Kara. Sosok yang bisa dibilang lebih banyak diam dari pada berbicara, bisa menyanyi dan sangat menghayati lagu tersebut.

Sadar dengan apa yang telah Kara lakukan, Kara pun berdehem lalu berdiri dan meninggalkan mereka berdua karena malu.

Delvin berbisik kepada Kevin, "Pah, kejadian langkah dan bersejarah telah terjadi beberapa detik yang lalu!"

Kevin mengangguk setuju, "Papah ngakak, Vin."

Seketika mereka berdua tertawa terbahak-bahak. Bahkan sampai Kara menghentikan langkahnya dan meruntukki kebodohannya.

***

Netta dan Dahlia sibuk di dapur untuk mempersiapkan bahan-bahan, rencana mereka malam ini adalah bakar-bakar dalam memyambut malam pergantian tahun.

Netta dan Dahlia memandang satu sama lain, "Sepertinya ada yang kurang, tapi apa yah?" tanya Netta seraya melihat bahan-bahan didepannya ini.

Dahlia pun nampak berfikir, "Apa, ya?"

Beberapa detik kemudian mereka berdua membelalak, "DAGING!!"

***

Bella, Valas, dan Vanya menggeleng pelan ketika mengetahui bahwa Netta dan Dahlia lupa membeli bahan utama yaitu daging. Karena memang yang berbelanja di pasar tadi adalah Netta dan Dahlia dan diantarkan supir.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang