PART 37 || Liburan 2.

4K 163 1
                                    

Sudah beberapa jam yang lalu, Bella dan keluarga nya sampai di Italia. Mereka menginap di sebuah hotel yang terkenal di kota Milan. Bella kini tengah membaringkan tubuhnya di atas kasur dan memeluk guling.

Bella nampak gelisah, bolak-balik ia mengecek ponsel nya, namun tidak ada notif dari kekasihnya itu. Ya, Delvin. semenjak Delvin mengirimkan pesan kemarin, dia tidak sama sekali menghubungi Bella.

Entah maksud Delvin apa, yang jelas Bella sangat risau, Bella rindu wajah Delvin, Cerewetnya Delvin, dan lain-lain.

Bella pun sudah mencoba spam chat Delvin, namun Delvin nampaknya sedang Offline.

Bella lalu mengubah posisi nya menjadi duduk, dan gulingnya iya taruh di atas kaki.

Belli yang baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan piyama doraemon dan tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk melihat kearah Bella yang kelihatannya sedang gelisah seraya berkata. "kenapa lo? kaya orang khawatir gitu. doi gak ngechat? yailah Bella kasian amat si lo."

Bella melihat ke arah Belli dengan tatapan sebal. "bacot tau gak."

Belli terkekeh lalu duduk di meja rias. "udahlah putusin aja cowo kaya gitu, palingan Delvin udah bosen sama lo. Lo tau sendirikan cowo itu mudah bosen." ucap Belli seraya memakai cream di wajahnya.

"jangan sembarangan ngomong!"

"eh emang kemungkinan begitu, sekarang aja buktinya dia gak ngabarin lo kan? berarti itu kode buat lo mundur"

Bella diam. Bella tengah mencerna perkataan Belli barusan. Benarkan jika Delvin sudah bosan dengan Bella? tapi apa sebabnya? mereka baru pacaran belum lama. Dan melihat perjuangan Delvin untuk mendapatkan Bella pun sudah dikatakan lama.

Bella buru-buru menepis pikiran negative nya tersebut. Bella tidak akan mudah percaya dengan omongan orang lain. Apalagi sodara nya yang satu ini.

Bella menaruh ponselnya di atas nakas, dan Bella membaringkan tubuhnya dikasur untuk tidur.

Belli yang sudah selesai mengoles wajahnya dengan cream pun beranjak dari kursi dan melihat kearah Bella sekilas, lalu dia berjalan ke balkon.

mereka memang memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, baru besok mereka akan mulai jalan-jalan mengelilingi kota Milan.

Dahlia mengelus rambut suaminya yang berada di paha nya. Mereka kini tengah berada di kasur dan nampak tengah membicarakan sesuatu.

"Pah, keputusan papah emang udah yakin? menurut mamah ini terlalu cepat." Ucap Dahlia yang masih setia mengelus rambut Kara.

Kara yang sedang asik memainkan ponselnya pun mengangguk yakin.

"lebih cepat lebih baik."

Dahlia tersenyum, dia lebih baik menuruti apa kata suami nya saja.

"papah pengen kopi." Ujar Kara.

"yaudah, mamah pesan dulu, biar nanti dibawain kesini."

"gausah, papah maunya kopi buatan mamah, rasanya enak, walaupun pahit tapi kalo mamah yang bikin jadi manis." Ucap Kara dengan maksud menggombal istrinya.

Dahlia mulai salah tingkah. "papah ini, mulai deh ngegombalnya, inget udah tua." Ledek Dahlia.

Kara merubah posisi nya menjadi duduk, tatapannya berubah menjadi tajam seakan-akan Dahlia adalah mangsanya sekarang.

Dahlia melihat ekspresi wajah Kara berubah pun meneguk ludahnya.

"Mamah ngatain papah tua? ayo kita buktikan kalo papah masih muda dan kuat" Ucap Kara disamping telinga Dahlia.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang