PART 8 || BERSALAH

6.8K 258 7
                                    

Delvin baru saja selesai mandi. Dia tengah mencari baju di lemari nya. Namun, sedari tadi Delvin tidak menemukan baju yang cocok untuknya.

"Mana si perasaan baju gada yang bener, deh." Gerutu nya.

Delvin menghentikan aktivitasnya, menyadari sesuatu. "Kok gue lama-lama kaya cewek si? harus milih baju satu-satu, mana yang cocok buat gue. Astaga Delvin jangan-jangan lagi bermetamorfosis jadi cewek lagi?"

Delvin menepuk pipi nya seraya bergidik ngeri, "Gara-gara ngeliat Lucinta luna hamil diluar nikah, padahal sama-sama batangan kok gue jadi terinspirasi gini yak?"

"Yaampun, amit-amit Delvin masih normal." Delvin mengelus perutnya geli.

Ketika Delvin ingin memakai celana jeans pendek berwarna hitam yang baru saja dia ambil, tiba-tiba pintu kamar Delvin terbuka. Sontak Delvin terlonjak kaget.

"Alvin! Kalo mau masuk tuh ketok dulu pintunya!" Seru Delvin.

Alvin cengengesan, bukannya menjawab, Alvin justru langsung menidurkan dirinya di kasur empuk milik Delvin. Delvin mendengus kesal, melihat tingkah Alvin yang sangat menyebalkan.

"Lo jadi ade nyolot amat si! mamah dulu ngidam ulet bulu kali anaknya jadi gini!" Delvin mengambil bajunya dan berlalu ke kamar mandi.

"Emang iya? masa sih mamah ngidam nya ulet bulu?" Alvin nampak kebingungan.

Alvin menggelengkan kepala nya, "emang abang gue mah ga waras." Ucap Alvin pelan namun masih bisa terdengar oleh Delvin.

"Ngomong apa lo nyuk?!" Teriak Delvin dari dalam kamar mandi.

"Saranghae, oppa!" Balas Alvin seraya cekikikan.

"Jijik, gue!"

Tidak lama kemudian, Delvin sudah keluar dari kamar mandi, dengan memakai celana jeans selutut, dan juga kaos hitam polos.

Delvin berdiri disamping kasur, seraya menatap Alvin. "Lo ngapain disini? kamar lo kebanjiran kali?"

Alvin mengubah posisi nya menjadi duduk, "Kebanjiran mbahmu! Seperti biasa, bang. Bantuin gue ngerjain tugas, hehe." Alvin menampilkan wajah sok imutnya.

Delvin memutar bola matanya malas. "Bantuin ngerjain tugas, tapi lo main hp dan gue semua yang ngerjain. Ade gue emang the best, jadi pengen gue kubur hidup-hidup," Tuturnya.

Alvin tiba-tiba berubah menjadi sedih, "Tega nya, abang ku."

"Lah, bodo. Gue mau makan. Soalnya, udah dua hari gue diet biar gendut. Kaya Ivan Gunawan."

Alvin menatap Delvin heran, "Lo sebenernya gapantes di bilang pinter, bang."

"Kata siapa?"

"Gue barusan,"

"Lah, bodo."

Alvin mengelus dada nya mencoba sabar. "Untung abang gue."

Delvin dan Alvin berjalan menuju ke ruang makan.

Delvin nampak terkejut, "Loh ada tante Melodi? Selvy? Arnan? om Hasan?"

"Lah, kok tumben, rame gini?" Tanya Alvin.

Netta tersenyum, "Iya sayang, kita udah lama ga makan malem sama-sama kaya gini. Jadi mumpung papah sama om kalian lagi gak sibuk udah deh kita kumpul." Jawab Netta.

Delvin dan Alvin hanya menjawab "oh." Mereka berdua lalu duduk. Delvin berhadapan dengan Arnan, lalu Alvin berhadapan dengan Selvy.

Delvin tersenyum manis kearah Selvy yang sedari tadi menatapnya, "Halo, pacar abang. Apa kabar?" Goda Delvin, membuat orang tua mereka hanya menggeleng.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang