PART 41 || Kebenaran

4.1K 186 10
                                    

Bella yang sedang melihat Delvin membeli cilok pun mengalihkan pandangannya kesumber suara. Wajah Bella berubah, ternyata itu adalah Belli, namun dia tidak sendiri. Dia bersama seseorang yang dulu nya sudah membuat hidup Bella hancur, kini dia datang ketika Bella baru saja merasakan kebahagiaan.

Hati Bella kembali sakit, melihat wajahnya seakan mengembalikan memori-memori yang dulu nya pernah mereka lalui bersama. Bella belum siap untuk jatuh lagi, Bella ingin merasakan kebahagiaan bersama dengan pasangan yang selalu setia dan sabar mengahadapi Bella.

Namun mengapa setelah bertemu dengannya hati Bella seakan begitu sulit untuk membenci nya?

"Bell? Bella? Hello?"

-------------------------------------------------------------------------------

Bella mengerjapkan matanya berkali-kali, dia masih memandang wajah seseorang yang selama ini ingin Bella hapus dari ingatannya. Namun ternyata takdir mempertemukan mereka kembali, apakah dengan kehadirannya akan membawa bencana untuk hubungan Bella dan Delvin?

"Bella kenapa kaya orang kesambet jin tomang?" Delvin kembali dengan membawa dua piring cilok, lalu Delvin duduk dan menaruh piring tersebut dimeja.

Tatapan Delvin beralih keseseorang yang sedang berdiri menatap mereka berdua.

"Arnan, Belli? kalian juga kenapa berdiri aja kaya patung? kalo mau gabung, gabung aja sih tinggal duduk."

Arnan dan Belli akhirnya duduk berhadapan dengan Delvin dan juga Bella.

"Bella, kenalin dia sepupu Delvin. Arnan,"

Kebenaran apa lagi ini? Bella nampak terkejut mendengarnya, Bella sulit untuk membuka suara nya, ternyata mantan kekasih yang sudah meninggalkannya adalah sepupu tunangannya Delvin? oh astaga.

Sedangkan Arnan nampak biasa saja, wajah yang selalu datar, tatapannya tidak lepas dari Bella sedari tadi, Arnan tetaplah Arnan yang dulu, selalu dingin dihadapan semua orang.

Belli memang sudah tahu jika Arnan adalah sepupu Delvin, karena sewaktu di ruang Kepsek Belli bertemu dengan mereka berdua. Dan ternyata Belli dan Arnan pun satu kelas dan mereka duduk berdua.

Bella yang merasa diperhatikan oleh Arnan pun merasa risih, dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi dengan alasan ke toilet.

"Lo berdua ga pesen makanan?" Tanya Delvin yang tengah melahap ciloknya.

"Arnan lo pesenin gue nasi goreng dong," Pinta Belli.

Arnan melirik sekilas kearah Belli lalu memutuskan untuk pergi dari kantin. Sepanjang jalan hampir semua murid yang berada di kantin mengagumi ketampanan Arnan, terutama perempuan.

Belli berdecak kesal, "ngeselin tuh anak! dingin banget jadi orang!"

Delvin menaikkan satu alisnya. "Namanya juga anak-anak."

Tujuan Bella kali ini adalah Rooftop. Dia duduk di kursi yang sudah ia bersihkan karena debu, suasana nya masih sama seperti yang selalu Bella rasakan jika berada di tempat itu. Ketenangan yang membuat Bella sedikit rilex.

Bella memejamkan matanya, kenapa takdir mempertemukan Arnan kembali? kenapa takdir seolah memainkan perasaan Bella?

Air mata menetes begitu saja, Bella tidak yakin akan perasaannya untuk Delvin, karena kini Arnan datang kembali, semua memori yang dulu nya sudah Bella lupakan kini datang kembali, rasa sayang dan cinta kembali lagi ke Arnan.

"Jangan nangis," Seseorang duduk disebelah Bella seraya mengusap air mata Bella. Bella membuka matanya, yang pertama Bella lihat adalah wajah Arnan. Kenapa semakin sakit? Mulut Bella seketika membisu, dia ingin pergi dari situ namun, badannya terasa kaku.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang