PART 38 || BERTEMU

4.5K 179 1
                                    

vote&comment.

Bella mengernyit, kenapa Hotel ini gelap? apa mati lampu? ah Bella rasa gamungkin. Terus kenapa gelap begini?

"Mah, Pah, kok gel-"

Bella menutup mulutnya, jelas saja tiba-tiba lampu hotel menyala, didepan pintu Hotel sudah ada orang yang selama tiga hari  ini Bella rindukan.

Kara dan Dahlia pun tersenyum seakan mereka sudah tahu semuanya.

"Curut Arab!"

Bella berhambur kepelukan Delvin. Delvin masih diam lalu tidak lama dia membalas pelukan Bella.

"cie kangen." Ledek Delvin seraya melonggarkan pelukannya.

Bella pun menjabak rambut Delvin hingga Delvin meringis kesakitan.

"Astaghfirulloh emak tulung atuh tulung, ini rambut Delvin yang udah di krimbat selama satu minggu sia-sia kalo akhirnya Delvin botak,aaa emakkkkk!!"

Dahlia menghampiri Bella lalu membawa Bella menjauh dari Delvin. Delvin masih meringis, pasalnya Bella benar-benar kuat menjambak rambut Delvin.

"kamu apa-apaan sih sayang! kalo kangen ga gitu juga kali." Ucap Dahlia menatap Bella kesal.

Bella menyilang kedua tangannya didada. "abis Bella kesel mah!"

Lalu tatapan Bella langsung mengarah ke orang tua Delvin. Bella baru sadar jika Delvin tidak sendirian, namun dengan orang tua Delvin dan juga Alvin tentunya.

Kara menghampiri Kevin. Mereka saling berjaba tangan. "maafin putri gue ya bro, dia mah kalo lagi kangen emang galak."

Kevin terkekeh pelan, lalu menepuk lengan Kara pelan. "haha iya santai aja kali, Delvin juga udah kebal digituin. Tiap hari dia juga di jadiin gilingan kue sama mama nya."

Netta menatap Kevin tajam. "ngomong apa Pah?"

"Ah? engga itu tadi cicek bertelor di sarang laba-laba."

"Sudah-sudah! kok malah jadi debat Calgub gini sih!" Teriak Delvin sedikit kesal.

"emang ini acara apa?" Tanya Bella polos.

Sontak tatapan mereka beralih ke Bella. "emang lo gabilang ke Bella bro kalo hari ini Delvin akan melamar Bella?" Tanya Kevin kepada Kara.

"APA?! LAMARAN?!" Belli nampak terkejut. Tangannya mengepal kuat, dia seakan berhenti bernafas. Bukan Belli saja yang terkejut. Namun Bella, dia melongo mendengar pertanyaan Kevin barusan. Delvin akan melamar Bella?

Oh ini mimpi kan? Bella menepuk pipinya, namun ia meringis sendiri. Ternyata dia tidak bermimpi. Ini nyata.

"Bella kok gatau kalo Delvin bakal ngelamar Bella?" Bella menatap mamah nya seakan bertanya.

"Mamah sama papah tuh sengaja gabilangin ke kamu, anggep aja ini surprise buat kamu. Semoga kamu terima Delvin ya sayang." Jelas Dahlia.

Entah apa yang dirasakan Bella saat ini. Mungkin senang. Sangat senang.

Delvin berjalan kearah Bella,Lalu dia memegang tangan kanan Bella, dan dicium punggung tangan Bella cukup lama.

Bella pun merasa geli melihat tingkah Delvin sekarang. Ternyata Delvin bisa romantis juga ya.

"Ayo tunggu apalagi! kita mulai acara nya didalam." Ajak Kara. Lalu semua tersenyum senang dan mulai berjalan kedalam Lobby Hotel.
Berbeda dengan Belli, dia malah pergi entah kemana. Dia sudah muak dengan penderitaan dia selama ini.

Alvin yang melihat Belli berlari kecil, dia menyusul Belli, dia terus mengikuti Belli hingga Belli duduk disebuah bangku taman belakang Hotel.

Alvin duduk di samping Belli tanpa seijin Belli. Alvin nampak mengambil sesuatu dalam saku nya, ternyata itu coklat berukuran kecil. Lalu Alvin menyodorkan coklat tersebut kepada Belli.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang