PART 11 || HATERS

6.2K 242 9
                                    

Bella masih setia terlelap di atas kasur nya. Tetapi cahaya matahari semakin menampakkan dirinya sehingga menembus ke dalam jendela kamar Bella, sinar yang semakin panas membuat Bella menggeliat dan mulai menyipitkan matanya.

Bella terduduk dan menatap jam weker yang ada di atas nakas, "Udah jam tujuh aja." Kata Bella dengan suara khas bangun tidur.

Bella menguap dan menutupi mulutnya dengan tangan. Lalu Bella meregangkan tubuhnya, dengan nyawa yang belum semua terkumpul, Bella menyibakkan selimutnya dan turun dari kasur kesayangannya itu.

Bella pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya, setelah itu, Bella bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Kebetulan mood nya sedang membaik, jadi Bella kini ada niat untuk bersekolah. Walaupun sudah pasti telat.

Bella menuruni anak tangga rumahnya, dengan seragam dan tas yang sudah melekat di tubuhnya.

Seorang wanita paruh baya yang tengah duduk di sova seraya membaca majalah, menyadari Bella yang tengah berjalan pun menutup majalah nya.

"Bella kamu belum berangkat? Ini udah jam tujuh, loh." Katanya.

Namun, respon Bella cuek. Dia hanya melirik sekilas mamah nya itu. "Peduli apa anda menanyakan hal itu sama saya?"

Pria paruh baya yang tadi nya bermain ponsel pun menatap Bella tajam. "Anak tidak punya sopan santun."

Bella terkekeh mendengarnya.

Dahlia yang menyadari bahwa suasana menjadi panas pun mencoba agar Kara tidak berbicara seperti itu kepada Bella. "Sudah lah, Pah. Jangan bilang kaya gitu lagi. Ini salah kita, karena terlalu sibuk di dunia kerja dan lupa mendidik Bella."

Lagi-lagi Bella terkekeh, "Itu tau." Ucap nya. Lalu Bella kembali berjalan menuju ke dapur untuk menemui Bi Inah.

"Bi, Bella berangkat dulu ya."

Bi Inah yang tengah menyiapkan makanan di meja makan pun menatap Bella. "Kamu enggak mau makan dulu? Atau mau bawa bekel aja?"

"Udah telat, Bi. Bella makan di kantin aja."

"Tumben takut telat?" Ledek Bi Inah.

"Hehe, males aja sebenernya makan di rumah. Yaudah, Bi. Bella berangkat ya. Dadah."

Cengiran Bi Inah berganti dengan wajah tidak enak. Bi Inah tahu maksud Bella tidak ingin makan di rumah. Karena ada orang tuanya.

"Hati-hati, Bell."

***

Bella kini sedang berjalan di koridor sekolah yang sudah sepi. Itu karena jam pelajaran sudah di mulai beberapa menit yang lalu. Namun, Bella terlihat santai dan kalem.

Bella berdecak, tiba-tiba dia malas mengikuti pelajaran. "Mager banget gue belajar, mending gue beli cilok ibu kantin deh abis itu gue bawa ke rooftop."

Ketika bella melewati kamar mandi tidak sengaja bella mendengar nama dia disebut-sebut. Dan jiwa penasaran pun muncul akhirnya Bella mindik-mindik disamping pintu kamar mandi seraya mendengar obrolan dua cewek tersebut.

"Tia lo masih pegang akun fake yang haters Bella jelek kan?" Tanya Zahra.

Tia yang tengah mengoles lipstik merahnya di depan kaca pun menyahut, "Masih lah. Kita harus ngejelek-jelekin si cabe itu. Liat ga si gayanya? So bad girl gitu, so cantik, so paling ditakutin di sekolah ini karena dia anak pemilik sekolah ini."

Bella mengepalkam tangannya. Wajahnya berubah merah, menahan marah.

"Bagus. Laga nya tengil banget, sih."

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang