PART 18 || KEBODOHAN BELLA

5.4K 228 4
                                    

Ketika bel masuk berbunyi, semua siswa yang sedang berada di luar kelas langsung masuk ke dalam kelasnya masing-masing.

Suasana kelas XII IPA2 masih sangat gaduh. Karena guru belum ada yang masuk ke kelas itu. Bella memandang Delvin dengan tatapan jijik. Pasalnya, Delvin tengah mengaca seraya mengupil disamping Bella. Bisa-bisanya Delvin dengan tidak tahu malu mengupil di dalam kelas secara terang-terangan? Bagi sebagian orang, pasti akan berfikir dua kali jika ingin membersihkan kotoran di hidungnya di tempat umum.

Pak Yudi memasuki kelas. Semua siswapun kembali ketempat duduknya masing-masing. Ada juga yang merapihkan baju nya agar tidak terkena omel Pak Yudi.

Bella menyenggol lengan Delvin, "Lo mau terus ngupil?"

Delvin menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke Bella, lalu Delvin mengalihkan pandangannya kearah depan, ternyata sudah ada Pak Yudi yang kini tengah meletakkan bukunya di meja.

Sontak Delvin menyembunyikan kaca yang sedang ia pegang lalu nyengir kearah Bella.

"Selamat pagi semua.." Sapa Pak Yudi.

"Pagi, Pak.."

"Kalian sudah mengerjakan PR minggu lalu, kan?"

"Sudah, Pak.."

"Bagus. Kalau gitu kumpulkan ke depan, dan kita akan melanjutkan pembahasan minggu lalu."

Lalu semua siswa mengambil bukunya didalam tas, dan mengumpulkannya di meja guru. Gatra berada disamping Bella. "Mella enggak ngumpulin tugasnya?" Tanya Gatra.

"Males," jawab Bella santai.

Delvin berdiri, "Tenang aja, tugas Bella udah Delvin selesain." Kata Delvin yang membuat Gatra nampak terkejut.

"Mella yang nyuruh lo ngerjain tugas itu?"

Delvin menggeleng tegas, "Sebagai calon pacar yang peka, enggak disuruh buat ngerjain tugas calon pacarnya, gue punya inisiatif sendiri biar doi peka."

Gatra tersenyum penuh arti. Delvin benar-benar cowok idaman. Tetapi hati Bella masih tertutup untuk Delvin. Liat saja reaksi Bella saat ini, hanya bersikap cuek seraya memainkan HP nya tanpa mengucapkan terimakasih kepada Delvin.

"DELVIN, GATRA, NGAPAIN KALIAN MALAH NGERUMPI DISITU? CEPAT KUMPULKAN TUGASNYA." Ucap Pak Yudi.

"Sabar atuh, pak. Ini lagi mau jalan." Kata Delvin. Lalu Delvin dan Gatra pun berjalan kedepan untuk mengumpulkan tugasnya.

Setelah tugas sudah terkumpul semua, Pak Yudi mulai menerangkan materi yang sama sekali tidak dipahami satu kelas. Jelas saja, dari cara Pak Yudi yang menerangkan rumus matematika yang sangat cepat seperti tengah dikejar deadline membuat otak tidak mampu menampung apa yang disampaikan oleh Pak Yudi.

Tidak sulit bagi Delvin untuk memahami materi tersebut. Delvin yakin, dia bisa mengerjakan soal matematika apapun sambil memejamkan matanya. Sangat luar biasa kan?

Gilda dan Anna saling bersandar dengan tatapan lesu, layu, dan tidak berdaya. Mereka berdua sedari tadi terus melihat kearah jarum jam, waktu terasa begitu lambat.

Sama halnya dengan Samuel dan Gatra, mereka duduk dengan tegak, namun pikiran mereka entah kemana. Sepertinya mereka tengah berimajinasi, agar otaknya tidak meledak karena penjelasan dari Pak Yudi yang benar-benar bikin pening kepala.

Delvin menoleh kesamping, Bella ternyata tertidur dengan posisi menghadap ke Delvin. Delvin selalu tersenyum ketika melihat Bella.

"Seburuk apapun sifat yang Bella miliki, Delvin enggak pernah nyesel suka sama Bella." Ucap Delvin dalam hati. Lalu Delvin mengubah posisinya sama seperti yang dilakukan oleh Bella. Jarak mereka dekat, Delvin ingin terus memandangi wajah Bella, namun, suara gebrakan meja, membuat Delvin tersontak kaget, begitu pun dengan Bella yang langsung terbangun karena sama terkejutnya.

BAD GIRL (si pengganggu)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang