Pertemuan Singkat

56 4 0
                                    

         Pernahkah kamu merasa sangat sendirian dan kesepian, pernahkah kamu merasa berada di titik terbawah dalam hidupmu? Begitu rapuh dan patah, hampir tak bisa tersenyum saat semesta mengajakmu bercanda, hatimu selalu kedinginan karena musim hujan sedang di alami pelupuk matamu. Hidupmu tidak beraturan dan kamu tidak sedang baik-baik saja. Kamu merasa sulit untuk membiasakan dirimu tanpanya hingga Kamu berpikir sulit mencari pengganti.

        Jika pernah, berarti Kamu mengerti bagaimana bersikap ketika berada di posisi tersebut, jika pernah berarti kita sama mungkinkah kita jodoh? Eh apa sih Aku ini mulai ngaco! Maaf ya.

        Aku pikir, Aku akan mengalami musim hujan yang berkepanjangan ternyata tidak, musim semi akan segera datang dan aku mendapatinya di kota 'Beruang Madu' atau bagiku itu kota penuh kenangan. Kenapa Aku menyebutnya kota penuh kenangan? Karena semua berasal dari sana, ketika aku terbang ke kota yang terkenal dengan iconic Beruang Madu tersebut bersama teman-teman ku, oleh aku mereka ku sebut ‘PEMBUNUH’ iya, mereka adalah pembunuh kesepian dalam hidupku, mungkin kamu bisa membayangkan seberapa dekat aku dengan mereka yang lebih pantas ku sebut sebagai keluarga keduaku.

        Sungguh ini diluar rencana, pertemuanku dengannya. Maksudku dengan Erik, Iya namanya Erik Wijaya. Biar Ku ceritakan sedikit Erik itu siapa.

        Kamu tidak asing dengan istilah cinta monyet? Atau kamu pernah punya cinta monyet? Pasti lah setiap orang punya atau paling tidak, ada orang yang disuka semasa SMA. Jadi sebenarnya Erik ini siapa? Dia adalah orang yang pernah menjadi bagian terindah di masa SMA ku, dia adalah alasan mengapa Aku ingin selalu cepat-cepat sampai ke sekolah, Dia adalah alasan aku sering keluar kelas izin ke toilet di jam pelajaran pada saat Dia lari dilapangan bersama teman-teman sekelasnya waktu pelajaran olahraga, Dia cinta monyet pertama aku di SMA, lebih tepatnya saat ini dia sudah hidup di masalaluku selama bertahun-tahun.

        Pertemuan kemarin, tidak pernah ku duga setelah sekian tahun lulus dari SMA aku tidak pernah bertatap muka dengannya. Dia masih sama, tetap Erik yang aku kenal mata sipitnya yang selalu meneduhkan pandanganku, senyum khasnya yang selalu menyejukkan hatiku, genggaman tangannya yang selalu membuat aku merasa aman. Maksudnya waktu itu aku hanya berjabat tangan dan perasaan itu muncul dengan sendirinya, tapi aku tidak sedang jatuh cinta loh ya Aku hanya memaparkan segelintir rasa yang dulu pernah ada. Tidak berniat untuk memupuknya menjadi subur karena itu tak akan mungkin.

        Tetapi, jujur saja saat mata kami bertemu sumpah demi apapun aku ingin waktu berhenti saat itu juga biar kurasakan keteduhan pandangan itu agak lama, segera ku hentikan secara paksa aktifitas khayalanku yang sungguh memalukan itu.

 



Yakin saja pertemuan itu

Tidak akan salah tempat, salah waktu

Apalagi salah orang

Kedua KaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang