Back To Reality

10 0 0
                                    

Waktu terus berjalan, kami kembali ke rutinitas kami yang memusingkan. Iya.. pekerjaan yang banyak menuntut sehingga banyak waktu yang tak bisa kami gunakan untuk berkomunikasi intens sehingga kami merasa sedikit agak jauh, dua minggu berlalu sepulang aku dari Samarinda, banyak realita yang kami hadapi, Erik yang kembali sibuk dengan rutinitasnya dan aku yang sibuk mencurigai masalalunya. Karena aku pernah mendapati ada panggilan tak terjawab di ponsel Erik dari Thalia, namun aku lupa untuk membahasnya, karena aku tak ingin merusak momen indahku waktu bersama Erik.

Pertanyaannya untuk apa Thalia menelpon Erik? apakah mereka diam-diam berkomunikasi lagi di belakangku? Aku takut Thalia akan merebut Erik lagi, aku takut Erik membiarkan Thalia menggeserku posisiku lagi dhatinya. Jika memang terjadi seperti itu, aku sudah berjaga-jaga agar aku tak akan jatuh jika suatu hari aku dipukul mundur lagi.

Aku tak berharap ini akan terjadi lagi, tapi bagaimana caranya untuk mengusir Thalia dari hidup Erik?

Erik kembali pada sikapnya yang cuek, saat itu memang dia sedang mwnghadapi banyak masalah di kantornya sehingga membuat suasana hatinya gampang rusak.

Akupun tak berani untuk memintanya bercerita kecuali dia yang ingin bercerita. Apabila Erik marah, dia tidak mempedulikan siapapun yang membuat dia bete.

Aku telah memahami Erik sangat banyak, sehingga mau tak mau aku harus menahan diri untuk tidak menanyakan banyak hal padanya, termasuk masalah Thalia yang semakin hari semakin mengganggu pikiranku.

Pernah waktu itu Erik membuat Snapgram tentang kopi, tak lama kemudian Thalia juga ikut-ikutan membuat snapgram serupa dengan caption yang hampir sama. Apa sih maunya Thalia ini?

Seandainya dia bisa ku temui, akan ku ajak bicara untuk tidak berwara wiri di kehidupan Erik, aku akan mengatakan padanya untuk berhenti menjadi belenggu dalam hubungan kami, aku akan mengatakan kepadanya untuk membiarkan kami tenang, aku juga akan mengatakan kepadanya untuk tidak menjadi hantu yang selalu menakuti ku di setiap saat.

Aku hanya takut dia akan merebut Erik lagi, itu saja! Lagi-lagi jarak akan mengancam keselamatan hubunganku dengan Erik.





Sesungguhnya Orang ketiga itu
Datang karena di undang
Dan pulang dengan membawa hasil.

Kedua KaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang