Berbicara mengenai jarak, dari awal sebenarnya aku selalu memohon kepada Tuhan agar selalu di tempatkan pada sebuah kisah cinta yang menyenangkan, walaupun nanti akan ada bagian yang menyakitkan, akan ku edit dan ku hilangkan bagian menyakitkannya agar kisah hidupku mulus dan baik-baik saja. Tentu saja itu hanya hayalanku yang mulai ngaco, Ingin ini ingin itu banyak sekali, seperti Nobita yang begitu beruntung memiliki robot lucu pengabul setiap permintaan, siapa lagi kalau bukan Doraemon. Sepertinya aku terlalu banyak meracau yang tidak-tidak, baiklah maafkan aku.
Kembali kepada jarak yang sedang ku keluhkan, saat sedang butuh pegangan, lengannya tak bisa ku temukan sesering yang kumau. Mungkin kamu menganggapku begitu lemah hingga setiap saat harus mengeluh. Sayangnya, tidak semua orang memahami apa yang membuat kami mampu bertahan selama ini, kami belajar berdamai dengan keadaan, memutar otak demi kebersamaan menjadi bukti kuatnya perasaan.
Kami memang tak bisa bertemu sesering pasangan normal lainnya, tapi ketahuilah wahai Erikku, aku tetap cinta. Selalu ada cara untuk meringkas jarak yang kadang kian menganga. Kiriman potret konyolmu disela jam kerja, pesan singkatmu yang kau kirim atas nama keisengan semata, hal itu mampu menciptakan tawa.
Menyinggung mengenai jarak lagi, untukmu wahai jarak maaf ya jika terlalu banyak ku singgung-singgung. Kata orang, jarak hanya perihal angka dan hanya tentang waktu, selama komunikasi lancar, aku tak pernah merasa sepi, aku juga tak merasa berjauhan dengannya, Dia selalu menemaniku. Dia selalu terasa ada walau aku tak bisa menyentuhnya.
Aku sedang mencoba mengingat tentang aku dan Erik. Bagaimana hangat jarinya saat menemukan jariku, menggenggamnya lama lalu meninggalkan rasa nyaman disana. Bagaimana ketenangan menjalar begitu saja saat aku berada dalam pelukannya kemudian aku memejamkan mata.
Ah, aku tidak pernah segila ini dipermainkan oleh rindu. Sayangku, aku ingin waktu cepat berlalu, lebih cepat dan sangat cepat. Ada banyak hal yang aku takutkan di dunia ini, itulah kenapa aku membutuhkannya, Iyaa Dia Erik Wijaya ku. Untuk sekarang mari berdamai dengan keadaan, mari berdamai dengan jarak dan waktu.
Jarak sepertinya masih angkuh
Masih enggan berpihak pada kita
Tak apa, bukankah selama ini kita
Membuktikan bahwa kita lebih tangguh
KAMU SEDANG MEMBACA
Kedua Kali
RomanceHalo namaku Via, ini kisah dari perjalanan cintaku ketika aku mendapat undangan pernikahan dari sang mantan kekasih yang sudah menjalani hubungan denganku selama 3 tahun. Untuk menghindari hari sakral itu Aku memutuskan untuk berlibur ke kota 'Berua...