Dimensi Setelah Kepergiannya

21 0 0
                                    

Telah sebulan berlalu usainya hubunganku dengan Erik Wijaya, tapi bagiku masih ada dia yang selalu ingin ku bicarakan kepada dunia, seperti kecanduan. Aku bahkan tak pernah berhenti untuk memikirkannya, yang terlintas adalah kejadian-kejadian manis yang ku alami saat bersamanya. Bagiku, aku dan dia tidak pernah berakhir, hanya dia yang menganggap game over, sampai detik ini aku masih mencarinya lewat doa.

Seperti hal nya senja, walaupun indahnya hanya dapat dinikmati sesaat tapi besoknya ia akan kembali lagi, dan mengapa aku begitu yakin bahwa dia akan kembali mencariku suatu saat nanti. Aku suka menikmati senja, karena dia seperti Erik, indah dan mempesona.

Ada beribu pertanyaan dalam hidupku semenjak kepergiannya. Dan musim hujan kembali dialami oleh pelupuk mataku, hujan hampir setiap malam. Tanya saja pada bantal tidurku, kasihan sekali dia selalu menyerap air mataku. Tapi musim hujan ini sedang ku nikmati, ku nikmati semuanya rasa sakit yang ada, senang, sedih, susah, tawa dan gelisah aku menikmatinya. Termasuk kecewa yang paling besar ku alami sekarang. Aku menikmatinya dan Erik, aku sangat rindu.

Senja hari itu terasa sangat berbeda, angin Desember berhembus kencang sekali, semilir angin rindu, semakin ku tahan semakin rindu lalu aku harus bagaimana? Ingatanku memutar kejadian yang terekam di otakku lima bulan yang lalu, masih terlihat jelas bayangan kami berdua menikmati indahnya senja yang cepat berlalu, seperti Erik yang cepat berlalu saat sedang indah - indahnya dan sedang cinta - cintanya.

Jika ini direncanakan, maka ku ucapkan selamat! Selamat untuk dia yang sukses mematahkan hati gadis kelahiran bulan November yang dibahagiakan mati-matian oleh kedua orang tuanya, entah apa salahku sampai dia dengan polosnya berlalu begitu saja seakan tak ada yang terlukai. Iya, dia memang baik - baik saja bahkan sangat sehat walafiat, lalu bagaimana denganku? Asaku? Semua hancur berkeping-keping bersama perasaaanku.







Kita seperti sekumpulan Alfabet

Yang tak bisa membentuk kata bersama

Kita seperti potongan-potongan mimpi

Yang tak bisa dipertemukan

Kedua KaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang