22%

9.5K 1K 183
                                    

BIJAKLAH DALAM MEMBACA SEBUAH CERITA. MINRIK NGGAK MAU KALIAN DEWASA SEBELUM WAKTUNYA, CUKUP CERMATI PELAJARAN BIOLOGI TAPI JANGAN DIJADIKAN IMAJINASI LIARNYA.

**

Alwan tersenyum melihat foto-fotonya dengan (Namakamu), ia begitu bahagia saat melihat foto-foto yang baru saja ia dapatkan dari (Namakamu), foto pertama mereka saat memulai sebuah perkenalan.

Apalagi, sejak makan malam tadi ia banyak ketawa akibat lelucon (Namakamu).Gadis itu memang merubah mood-nya. Alwan mematikan ponselnya kemudian berbaring menghadap jendela kamar yang menyajikan pemandangan yang sangat indah itu, dan lampu-lampu yang memperindah seluruhnya.

"Selamat tidur, (Namakamu)," bisik Alwan sembari menutup kedua matanya.

**

Iqbaal melihat (Namakamu) yang ada di bawahnya terlihat berkeringat, Iqbaal menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. (Namakamu) menatap Iqbaal yang menatapnya dengan kedua mata yang tidak lepas darinya.

(Namakamu) benar-benar menjadi istri yang sebenarnya, entah kenapa ini membuatnya merasa sangat dibutuhkan oleh Iqbaal. Iqbaal mulai mengusap pipi (Namakamu) yang berona itu akibat aktivitas mereka. (Namakamu) merasakan perih dibagian sensitifnya, ia pernah membaca sebuah artikel mengenai hubungan suami-istri untuk pertama kalinya akan ada selaput tipis yang robek jika melakukan hubungan suami-istri itu, beresiko akan merasakan sakit beberapa hari ke depannya.

(Namakamu) saat ingin menggeserkan posisi kakinya yang tidak nyaman membuatnya mengernyitkan dahi karena merasakan pedih sekaligus sakit dibagian sensitifnya itu, Iqbaal melihat ketidaknyaman (Namakamu). "Masih sakit?" tanya Iqbaal dengan suara seraknya yang berat itu terdengar khawatir.

(Namakamu) menganggukkan kepalanya dengan wajahnya menunjukkan ketidaknyamanannya, Iqbaal bangkit dari atas (Namakamu), mereka masih di dalam satu selimut, mereka sama sekali tidak memakai apapun itu. Iqbaal memindahkan posisinya berada di samping (Namakamu), (Namakamu) merasakan tarikkan lembut Iqbaal ke dekapan hangatnya. Tubuh mereka yang polos dan berkeringat itu pun menjadi semakin tiada jarak lagi. (Namakamu) merasakan usapan lembut di punggung mungilnya, Iqbaal membuatnya mengantuk.

"Besok aku cari tahu untuk meredakan rasa sakitnya," bisik Iqbaal dengan pelan. (Namakamu) memejamkan kedua matanya saat ia merasa sangat nyaman untuk pertama kalinya di dalam pelukan seorang pria, dan pria itu adalah suami sahnya.

Iqbaal memberikan kenyamanan untuk istrinya, ia mengusap punggung mungil itu dengan lembut. "Good night," bisik Iqbaal dengan suara beratnya.

(Namakamu) semakin menelusup ke dalam dekapan hangat Iqbaal.

**

Salsha keluar dari kamarnya, ia terlihat sangat cantik dengan baju one piece-nya, ia hari ini akan memulai kegiatan liburan paginya bersama Iqbaal tentunya, ia merasakan kesegaran di sekelilingnya. Ia melirik ke arah kamar penginapan Iqbaal itu, belum ada tanda-tanda akan keluar. Apa ia harus mengetuknya?

Saat Salsha hendak menjalankan niatnya untuk mengetuk pintu Iqbaal, pintu itu pun akhirnya terbuka juga, Salsha tersenyum. Ia melihat Iqbaal raut wajahnya terlihat lebih segar dan cerah, rambutnya juga terlihat basah namun disisir dengan rapi, Iqbaal memakai kaos hitamnya dengan celana jeans pendeknya, ia terlihat sangat tampan pagi ini.

Dan tak lama, (Namakamu) keluar setelah Iqbaal, rambutnya juga terlihat basah bahkan belum tersisir rapi, (Namakamu) memakai gaun pantai dengan kedua tali baju yang tipis namun ditutupin dengan kardigan putihnya yang panjang, (Namakamu) terlihat juga segar dan cerah.

Iqbaal menutup pintu penginapan mereka, lalu melingkarkan salah satu tangannya di pinggang (Namakamu) untuk membantunya berjalan yang terlihat lamban. Salsha melihat Iqbaal berbisik di telinga (Namakamu), (Namakamu) pun terlihat menganggukkan kepalanya dengan pelan. Iqbaal pun tersenyum dengan sayangnya, ia mulai kembali menuntun (Namakamu).

Be a Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang