Chapter 12

3K 330 74
                                    

SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

================================

Beberapa menit kemudian.

Arthit yang sudah mencari kesana kemari Bian mendapati Bian dan Kongpob tidur bersama. Bian tampak memeluk Kongpob. Begitu juga dengan Kongpob. Dia memeluk Bian yang berbaring di lengan kanannya. Bian tampak tertidur lelap di dalam pelukan Kongpob.

"Bian, apa kau merasakan ikatan di antara kalian?", batin Arthit saat melihat kemesraan antara anak dan ayahnya. Arthit mendekati sisi kanan tempat tidur dan duduk di tepi tempat tidur. Arthit membelai kepala Bian dengan lembut. Lalu mengecek kening Kongpob.

"Syukurlah dia sudah tidak demam lagi", ucap Arthit setelah mengecek kening Kongpob. Dia tidak ingin Bian ikutan sakit. "Bian, sayang. Ayo, bangun", ucap Arthit lembut pada Bian. Bian mengerjapkan matanya dan menoleh menghadap Arthit sambil tersenyum.

Bian memandangi Kongpob yang memeluknya. Bian membelai wajah Kongpob dengan pelan.

"Papa, paman sudah sembuh", ucap Bian pelan.

"Iya. Sepertinya paman sudah sembuh. Ayo, sekarang Bian bangun. Kita makan malam bersama", ucap Arthit pelan. Bian bangun di bantu oleh Arthit.

"Papa.... Paman ajak makan juga na....", ucap Bian setelah duduk.

"Hm... Boleh. Bian bangunkan paman ya. Papa tunggu di ruang makan", ucap Arthit sambil membelai kepala Bian dengan sayang. Bian menganggukkan kepalanya. Arthit lalu pergi meninggalkan Bian dan Kongpob yang masih tertidur.

Di dapur. Beberapa menit kemudian.

"Papa..... Lihat... Bian di gendong paman. Paman kuat", teriak Bian saat sudah memasuki ruang makan dan melihat Arthit sedang membantu bu Lee menyiapkan makan malam. Arthit melihat Bian sedang di gendong di punggung Kongpob. Bian tampak bahagia.

"Bian.... Sini sama papa saja. Paman kan baru sembuh. Mengapa Bian meminta gendong paman?", ucap Arthit sambil menghampiru Bian dan Kongpob.

"Paman bilang, paman mau gendong Bian", ucap Bian polos.

"Iya, phii. Aku yang mau menggendongnya", ucap Kongpob. "Biar aku saja", ucap Kongpob saat Arthit hendak mengambil Bian dari gendongan Kongpob.

"Ya sudah. Dudukkan saja Bian dikursi", ucap Arthit sambil memundurkan kursi untuk Bian. Kongpob mendekati kursi itu dan menurunkan dan mendudukkan Bian di kursi itu.

"Duduklah", ucap Arthit pada Kongpob. Arthit duduk di samping Bian duduk. Kongpob duduk di samping kiri Bian.

"Ayo makan", ucap Arthit pada Kongpob. Kongpob menganggukkan kepalanya.

"Makanlah, nak", ucap bu Lee.

"Khap. Terima kasih khap", jawab Kongpob sambil menganggukkan kepalanya. Arthit mengambil makanan untuk Bian dan untuk dirinya. Kongpob ikut mengambil makanan setelah bu Lee mengambil makanan.

"Paman.... Suapkan Bian na...", ucao Bian sambil menggeserkan piringnya kedepan Kongpob.

"Bian.... Sini biar papa yang suapkan kamu. Paman kan juga mau makan", ucap Arthit yang melihat Bian meminta di suapkan oleh Kongpob.

"Tidak mau. Bian mau paman yang suapkan Bian", ucap Bian sambil menjauhkan piringnya dari Arthit.

"Bian mau paman suapkan?", tanya Kongpob.

"Hm.... Bian mau paman suapkan Bian. Paman suapkan na", ucap Bian pada Kongpob.

"Baiklah. Paman akan suapkan Bian", ucap Kongpob sambil mengambil piring Bian.

After One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang