Chapter 6

4K 356 31
                                    

SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

================================

Flashback. Beberapa tahun yang lalu.

Seorang pria manis yang mulai memasuki usia remaja itu kini sedang meringkuk kesakitan di atas tempat tidurnya. Pria manis itu sedang dilanda sakit perut yang teramat sakit.

"Sayang, kamu kenapa?", tanya wanita cantik berusia tiga puluhan yang datang setelah mendengar anaknya berteriak.

"Mae.... Sakit perut", ucap pria manis itu sambil memegangi perutnya.

"Mae akan panggilkan pho. Kau tunggulah sebentar", ucap wanita yang tak lain adalah mamanya pria manis itu.

Pria manis itupun di bawa kerumah sakit oleh kedua orang tuanya. Pria manis itupun di periksa oleh dokter. Pria manis itupun menceritakan jika ada darah yang keluar dari bawah alat kelaminnya. Lebih tepatnya ada lubang kecil diantara alat kelaminnya dan lubang anus. Dokter memutuskan untuk mengambil penanganan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang terjadi.

Mama pria manis itupun menyetujui penanganan lebih lanjut. Pria manis itupun di bawa keruang MRI. Dokter sangat terkejut saat mendapati hasil MRI dari pria manis itu.

Pria manis itu memiliki kelaianan karena memiliki organ reproduksi pria dan wanita dalam satu tubuh.

Kedua orang tua pria manis itupun kaget bukan main saat mendengar ucapan dokter. Terlebih lagi dokter itu mengatakan jika pria manis itu bisa hamil.

"Apa anak saya bisa normal seperti pria pada umumnya?", tanya mama pria manis itu.

"Bisa saja jika rahimnya di angkat", jawab dokter.

"Kalau begitu angkat saja rahim itu", ucap ayah pria manis itu. Lebih tepatnya ayah tiri.

"Kami bisa saja mengangkatnya, tapi itu harus atas persetujuan pasien. Jika pasien menyetujui, kami akan melakukan pengangkatan rahim itu. Namun jika pasien menolak, kami tidak akan melakukan pengangkatan rahimnya", ucap dokter itu.

"Kami akan memastikannya akan menjalani operasi pengangkatan rahimnya", ucap ayah tiri pria manis itu. "Ayo kita pergi dari sini", ajak pria paruh baya itu pada mama pria manis. Keduanya pun keluar dari ruang dokter.

Beberapa menit kemudian.

"Mae, bagaimana keadaan Arthit? Apa dia baik-baik saja?", tanya pria berkulit putih pada mama pria manis.

"Oon baik-baik saja, Toptap", jawab mama pria manis sekaligus mama tiri pria yang di panggil Toptap itu.

"Syukurlah", ucap Toptap sambil duduk di samping mama tirinya itu.

"Kita harus memberitahunya dan memintanya untuk melakukan operasi pengangkatan rahimnya", ucap ayah tiri pria manis itu. Dia tidak mau keluarganya menanggung malu karena memiliki anak yang tidak normal.

"Iya, aku akan memberitahu Arthit", jawab istrinya dengan terpaksa. Dia dan suami barunya ini di jodohkan oleh orang tua mereka. Namun karena keduanya sudah menikah, orang tua masing-masing membatalkan perjodohan itu.

Tapi karena suatu penyakit, ayah pria manis itu meninggal dunia, hingga membuat mama pria manis itu menjanda. Disisi lain, ayah Toptap juga baru saja bercerai dengan istrinya karena istrinya berselingkuh. Kedua orang tua dari orang tua ayah Toptap dan kedua orang tua mama Arthit memutuskan untuk kembali menjodohkan mereka. Merekapun akhirnya di nikahkan.

Ayah Toptap sebenarnya sangat menyukai mama Arthit dan dapat menerima Arthit sebagai anaknya, namun saat mendengar anak tirinya memiliki kelainan, membuat ayah tiri Arthit tidak mau jika rekan bisnisnya sampai tahu hal itu. Dia takut kelainan anak tirinya suatu saat menjadi batu sandungan bagi usahanya yang sedang berkembang.

After One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang