1. Life must go on

42.2K 3.2K 47
                                    

Kak Airin: Yas, Minggu ini lu make up-in teman gue ya. Buat acara lamaran.

Tyas langsung tersenyum membaca chat yang dikirimkan Airin ke ponselnya. Buru-buru ia membalas pesan dari mantan seniornya dulu yang kini sudah menjadi lebih dari sekadar senior untuknya. Bagi Tyas, Airin itu bagaikan pengganti sosok kakaknya yang kini sudah tinggal jauh darinya sejak resmi dipersunting pria asal Kota Serambi Mekah.

Tyas: Siap, Kak! Kirimin fotonya aja kayak biasa.

Usai mengirimkan itu, Tyas langsung mendapat balasan lagi dari Airin berupa lampiran foto dan data singkat dari seseorang yang akan ia rias.

Nama: Kamalia Rafshan
Usia: 25th
Alamat: Jalan Melati no 19
Catatan khusus: Alisnya gak mau dicukur

Tyas tersenyum membacanya. Kalau cuma tidak ingin alisnya dicukur sih bukan sesuatu yang sulit. Tyas pernah mendapat permintaan yang lebih rumit seperti bulu matanya mau dibikin panjang nan cetar tapi tanpa bulu mata palsu sebab katanya mata jadi berat kalau pakai bulu mata palsu namun bulu mata asli sang klien sendiri sangat tipis dan pendek. Tyas hanya bisa mengelus dada dan menyabarkan diri dalam hati kala itu. Untung sekarang beauty hack itu banyak ragamnya jadi Tyas masih bisa mengatasi itu semua. Buktinya sampai sekarang masih banyak yang menggunakan jasanya bahkan ada yang sampai berlangganan.

Tyas: Oke, Kak. Jam berapa acaranya?

Kak Airin: Jam 3 sore. Abis dzuhur kamu udah di lokasi ya. Melisa bisa antar kamu gak tuh? Kakak baru bisa ke lokasi sekitar jam 2 soalnya

Tyas: Sip, gampang itu mah.

Tyas, Melisa, dan Airin. Ketiganya menjadi akrab secara tidak sengaja saat sama-sama mengikuti UKM drama di kampus mereka. Baik Airin, Melisa, dan Tyas sama-sama satu fakultas, namun berbeda tingkatan. Meski begitu, ketiganya dipersatukan lewat kesamaan mereka yang sama-sama menggilai make up. Airin dan Melisa bahkan pernah khilaf belanja kosmetik sampai menghabiskan nominal jutaan rupiah karena sulitnya mengendalikan diri mereka jika sudah melihat produk-produk kecantikan.

Sementara Tyas lain lagi. Sejak kecil ia suka bereksperimen mendandani boneka mainannya dengan kosmetik milik mamanya sampai-sampai mamanya harus menyimpan segala jenis perlengkapan make up-nya di atas lemari supaya tidak dapat dijangkau oleh Tyas. Beranjak dewasa, Tyas semakin mengarahkan hobinya itu dengan menjadi perias kecil-kecilan untuk kalangan saudara dan teman yang dikenalnya saja. Sampai akhirnya sekarang ia bergabung bersama Airin dan Melisa untuk berbisnis seputar kecantikan. Seperti menyediakan jasa rias wajah serta jual-beli produk kosmetik, kecantikan, dan sebagainya.

"Mel, ada udah baca chat Kak Airin belum?" Tyas menyikut lengan Melisa yang duduk di sampingnya.

"Iya, lagi baca nih," sahut Melisa seraya memperlihatkan layar ponselnya yang tengah menampilkan ruang obrolan grup mereka bertiga.

"Bisa gak lu?" tanya Tyas lagi.

"Bisa doong!" sahut Melisa.

Tyas mengangguk dan mengacungkan ibu jarinya lalu kembali berkutat dengan binder dan slide materi yang ditampilkan lewat projector di papan tulis. Sesekali perhatiannya terbagi untuk melihat ponselnya saat ada notifikasi yang masuk dari akun official instagram bisnis make up miliknya bersama Airin dan Melisa.

Kak, cushion ini masih ready gak? Aku mau dong yang shade light beige.

Tyas langsung menyenggol lengan Melisa dan memperlihatkan layar ponselnya.

Melisa sedikit menyipitkan matanya untuk membaca tulisan di ponsel Tyas. Kemudian, ia mengangguk. "Masih," jawabnya.

Setelah mendapat jawaban dari Melisa, Tyas pun membalas direct message yang masuk ke akun instagram tadi.

To Make You Up [DaMay Friend's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang