"Yas, masih sakit gak tangannya?"
Tyas menggeleng.
"Laper lagi gak? Mau makan dulu sebelum pulang?"
Tyas menggeleng lagi.
"Yas, ngomong dong."
Kali ini Tyas berdecak dan menatap sebal pada Leo. Kenapa sih nih cowok bawel banget? pikir Tyas. Ia masih benar-benar tak mengerti kenapa Leo bersikap seperti ini padanya. Melisa yang sudah hampir empat tahun kenal dengannya saja gak pernah sampai seperti ini kok. Entah karena merasa bersalah atau bagaimana, tapi yang jelas sejak membuat pergelangan tangan Tyas memerah karena Leo semena-mena menariknya begitu saja sekarang Leo jadi semakin perhatian dan bawel pada Tyas.
"Ngomong, Yas, ngomong. Dikasih mulut sama Tuhan tuh harus digunakan," ujar Leo seolah tengah memberi ceramah.
Tyas memutar bola matanya malas. "Berisik!" hardiknya kemudian berjalan mendahului Leo menuju parkiran sambil memainkan ponselnya.
"Pinjam." Tiba-tiba saja ponsel di tangan Tyas berpindah ke tangan Leo.
"Ih, apaan sih?!" Tyas mencoba merebut kembali ponselnya namun sayangnya tingginya jelas tak bisa melampaui Leo.
Diangkatnya tinggi-tinggi ponsel Tyas. "Kok kamu belum follback saya sih? Saya follback sendiri deh ya," ujar Leo kemudian mengklik sendiri tulisan 'follow' di profil instagramnya.
Astaga! Sembarangan banget dia buka instagram! geram Tyas dalam hati "Balikin handphone saya!" jerit Tyas yang tak diindahkan sama sekali oleh Leo. Pria itu malah kemudian memasukkan nomor handphonenya ke ponsel Tyas dan mencoba menghubungi sendiri nomornya dari ponsel Tyas.
"Ini nomor saya, saya simpan ya," ujar Leo mengambil keputusan sendiri lagi. "Hmm, kasih nama apa ya enaknya?" gumamnya seraya memperhatikan susunan keyword seolah tengah berpikir keras untuk memberikan nama yang indah pada kontaknya di ponsel Tyas.
Tyas mengembuskan napas kesal seraya bertolak pinggang menatap Leo yang semena-mena membajak ponselnya. Ini orang beneran cari mati kali ya? gerutunya dalam hati.
Setelah menyimpan sendiri nomor ponselnya, Leo pun mengembalikan ponsel Tyas. "Kalau saya chat nanti balas. Awas kalo enggak."
Tyas langsung merampas ponselnya dari tangan Leo. Ligat aja nanti nama kontaknya gue ganti jadi titisan setan! "Mau kamu apa sih?!" tanya Tyas yang sudah benar-benar geram dengan tingkah Leo.
"Mau saya?" tanya Leo balik.
"Iya! Maksud kamu bersikap kayak gini ke saya itu apa? Mohon maaf ya, Leo, tapi kita bahkan gak saling kenal sebelumnya jadi tolong berhenti sok akrab sama saya!"
Bukannya takut ataupun tersinggung, Leo malah menyunggingkan senyumnya. "Karena kita gak kenal makanya kita perlu kenalan, kan kata orang tak kenal maka tak say─"
KAMU SEDANG MEMBACA
To Make You Up [DaMay Friend's Story]
Romance[Complete] Tyas Anjani, seorang mahasiswi semester tujuh yang berprofesi sampingan sebagai make up artist dalam bisnis kecantikan kecil-kecilan yang dikelolanya bersama dua orang temannya. Bagi Tyas, hal yang paling membuatnya sebal adalah ketika me...