13.

3K 137 5
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sabar itu sangat mudah untuk diucapkan namun sulit untuk diterapkan
Namun balasan dari sabar itu sungguh sangatlah menggiurkan

🌸 🌸 🌸

"Jadi kamu galau cuman karena pesan mu nggak dibalas Han?" tanya Zahra

Hana mengangguk lemah.

"Itu berarti dia memang nggak serius Hana." ucap Zahra santai.

"Su'udzon kamu Ra, siapa tau aja dia lagi sibuk makanya nggak sempat balas chat" Hana berusaha untuk berhusnudzon.

"Hmmm,,, iya juga sih" Zahra tampak berpikir namun ia tidak sepenuhnya membenarkan ucapan Hana.

Hana kembali memandangi layar smartphone miliknya, membaca ulang pesan yang kemarin malam ia kirim. Khawatir jika ada pesan yang terlewat dan belum sempat ia baca.

Me:
Assalamu'alaikum, mas Bian.

Mas Bian:
Wa'alaykumsalam Hana, eh dek Hana 😁
Ada apa? Tumben sms.

Me:
Mas sibuk nggak?

Mas Bian:
Kalau sekarang sih belum sibuk, tapi kalau untuk kamu insyaallah saya selalu ada waktu kok 😁😁
Ada apa memangnya?

Me:
😀

Hana cuma mau menyampaikan pesan ibu, katanya kapan mas Bian mau kerumah untuk membicarakan hal serius tentang hubungan kita ini.

Mas Bian:
Hah?
Maksudnya? Ibu kamu mau aku datang melamar kamu gitu?

Me:
Iya Mas

Mas Bian:
Saya belum kepikiran untuk menikah muda Hana. Saya masih banyak tanggungan, baik itu di dalam keluarga maupun di dalam pekerjaan.

Me:
Mas nggak mau hubungan kita ini jadi lebih serius lagi?

Mas Bian:
Ya mau lah. Hanya saja saya merasa ini belum waktunya. Mas harap kamu bisa mengerti.

Me:
Kalau begitu jangan deketin Hana lagi.

Mas Bian:
Loh kok gitu?

Me:
Ibu nggak mau kita hanyut dalam hubungan yang nggak jelas seperti ini. Jadi ibu memberikan dua pilihan, jika serius datang kerumah, jika tidak jangan temui Hana lagi. Hana harap mas memilih pilihan yang tidak mengecewakan dan semoga janji mas selama ini bukanlah janji semu belaka. Lagi pula menikah itu tidak menyempitkan mas malah akan melapangkan.

Mas Bian:
...

Hana menghembuskan napas kasar. Tak ada pesan baru yang masuk. Sesak, itulah yang ia rasakan saat ini.

"Ngeliat hp nggak segitunya juga kali Han, santai aja. Woles. Nanti juga dibalas kok. Percaya deh sama neng Zahra." Zahra merangkul bahu Hana.

HANA (Republish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang