بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo'a kepadaKu"
(QS. Al-Baqarah: 186).🌸🌸🌸
"Maaf Hana nggak liat kok" Hana menutup matanya namun pikirannya mengingat kejadian barusan saat Fikran keluar tanpa memakai baju dibadan.
Fikran tersenyum. Ia tak menggubris perkataan Hana, ia berjalan melewati Hana dan mengambil pakaian dari dalam ransel miliknya.
Sementara Hana merutuki dirinya yang telah berbicara tidak jelas.
"Tidurlah besok kamu ada kelas pagi bukan?" setelah selesai memakai baju Fikran mengambil sebuah buku dan membawanya menuju meja belajar Hana.
Hana diam memandang kasurnya yang baru pertama kali ini terlihat sangat mengerikan. Padahal kasur itu adalah tempat favoritnya karena dia melakukan berbagai hal diatas kasur itu, mulai dari makan, menonton dan mengerjakan tugas.
"Tidur saja dikasur itu. Om akan tidur dilantai." suara bariton Fikran kembali terdengar seolah tau apa yang sedang Hana pikirkan.
Hana menarik nafas lega. Tanpa mengucapkan sepatah katapun ia naik ke atas kasur dan membaringkan tubuh sebelum membaca doa terlebih dulu. Sebentar saja Hana telah terlelap dalam tidurnya. Ia terlihat sangat lelah lantaran seharian ini harus duduk diatas pelaminan.
Hari ini adalah yang yang cukup melelahkan bagi mereka semua. Meski pernikahan diadakan secara sederhana namun tamu udangan sangat membeludak. Sebagian besar tamu undangan yang hadir adalah rekan kerja Fikran, bukan dari kalangan dosen karena Hana meminta untuk merahasiakan pernikahan ini dari pihak-pihak kampus. Ia tidak ingin karena statusnya itu merubah cara pandang para dosen terhadap dirinya bahkan mahasiswa pun tidak tahu menahu perihal ini, hanya Zahra saja yang terlihat di acara pernikahan mereka.
🌸🌸🌸
Pukul 04.00 dinihari Fikran terbangun dari tidurnya. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah itu ia menggelar sajadah melaksanakan qiyamullail yang coba ia rutinkan di setiap malamnya. Alunan surah Ar-Rahman mengalun indah di sepertiga malam. Waktu yang dinantikan seorang hamba untuk berduaan dengan Sang Maha Pencipta.
Berfirman Allah SWT di dalam Al-Qur'an :
" Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji." (QS : Al-Isro' : 79)Dalam sholatnya Fikran menitikkan air mata. Betapa Allah Sang Maha Rahman dan Rahiim terus menghujaninya dengan lautan kasih sayang sedang dirinya terkadang masih saja lalai bahkan abai terhadap semua perintah-Nya. Ucapan syukur terus ia lantunkan kepada Allah azza wa jalla yang telah mengabulkan doa dalam sujud panjangnya. Air mata Fikran terus berjatuhan bahkan mengalir semakin deras "Fabi ayyi alaa i robbi kuma tukadzdzibaan"
Usai melaksanakan qiyamullail Fikran mengambil mushaf Quran dari meja belajar Hana. Ia membaca beberapa surah dan mentadabburi maknanya. Setelahnya ia kembali memuroja'ah hafalan Quran nya.
Pukul 04.46 seruan untuk melaksanakan salat Fajar terdengar silih berganti
dari pengeras suara masjid-masjid terdekat. Fikran mengakhiri murajaahnya bersiap melaksanakan salat subuh di masjid kompleks perumahan. Ia menyimpan mushaf Alquran di tempat semula. Ketika hendak melangkah keluar kamar, pandangannya teralihkan pada sosok yang tengah tertidur pulas di atas kasur bermotif bunga sakura. Ingatannya kembali pada peristiwa beberapa jam lalu.
“Ini kamar Hana. Ngapain harus bilang kalau mau masuk ke kamar sendiri.”
sewot Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANA (Republish)
SpiritualHana tak punya pilihan untuk menentukan kepada siapa ia akan menjalin bahtera pernikahan. Semuanya telah digariskan. Hana tak pernah tahu nama siapa yang tertulis untuknya di Lauh Mahfuz namun ia tidak pernah menyangka kalau dia lah yang kelak menj...