10.

3.5K 163 4
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Alloh memberi hidayah kepada semua makhluk Nya. Hanya saja makhluk bernama manusia itu enggan untuk menjemputnya.

🌸 🌸 🌸

"Hana mau sarapan apa pagi ini?" Tanya Farah pada Hana yang sedang merapikan tempat tidur.

"Apa aja mba." Hana menatap Farah dengan tatapan bersalah karena telah merepotkan pemilik rumah.

Sudah dua hari ini Hana menginap di rumah Farah. Ibunya menitipkan Hana pada Farah lantaran harus  pergi mengunjungi sanak saudara dikampung kelahiran alm. ayah Ardi.

Sebenarnya, Nur merasa tidak tega jika harus meninggalkan Hana seorang diri dirumah. Namun ia dapat bernafas lega saat Fikran menyarankan padanya agar Hana tinggal bersama Farah untuk beberapa hari kedepan. Fikran juga mengatakan bahwa Hana akan aman di rumah keluarga Farah.

Beberapa hari lalu, Hana terus-terusan merengek untuk ikut bersama Nur, namun ia tidak diizinkan pergi lantaran Ujian Tengah Semester sedang berlangsung.

"Kalau gitu kita sarapan nasi goreng aja yah" Farah beranjak dari kursinya. Ia memegang gagang pintu hendak keluar.

"Tunggu mba," Hana tersadar dari lamunannya, "Hana ikut bantuin ya."

Farah tersenyum lalu mengangguk.

Di meja makan, saat sarapan telah tersaji mereka menikmati nasi goreng sambil diselingi canda tawa. Farah menghentikan suapan terakhirnya saat terdengar alunan nada Rahmãn ya Rahmãn Sa'idnii ya Rahmãn dari benda pipih yang tergeletak di atas meja.

"Halo Assalamu'alaykum mba."

"....."

"Astaghfirullah. Afwan mba, Farah lupa."

"....."

"Na'am mba, InsyaAllah Farah bisa. Jadzakillah khoir ya mba."

"....."

"Wa'alaykumussalam Warohmatullahi Wabarokatuh ." 

Farah meletakkan handphone di atas meja. Ia menatap Hana dengan ragu. "Hmmm... Hana." Farah mulai bersuara.

"Iya mba?" Hana meletakkan sendok yang ia pegang, menatap Farah.

"Mba lupa kalau ternyata hari ini mba ada agenda halaqoh, tadi teman mba ngasih tahu untuk hadir."

Hana yang melihat ekspresi Farah mengerti apa yang ia maksud "Oh gitu, nggak apa-apa mba. Mba bisa hadir di apa tadi?" Hana memegang kepala seolah berfikir, "Oh iya Halaqoh. Hana nggak apa-apa dirumah aja." ucap Hana meyakinkan Farah .

"Beneran Han? Tapi kamu sendirian dong dirumah soalnya orang tua mba pulang kerjanya larut malam."

"Bener mba. Nggak apa-apa. Mba Farah tenang aja Hana bukan orang yang penakut kok" Kekeh Hana.

"Atau,,, kenapa kamu gak ikut sama mba aja" Farah menyarankan.

"Memangnya Hana boleh ikut mba?"

HANA (Republish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang