32

3.5K 143 0
                                    

"Banyak banget sih sayang?" Tanya bunda nya heran dengan makanan ringan yang begitu banyak.

"Iya bun, nanti mau Adel bagiin sama anak-anak ".

"Anak siapa?". Aisyah semakin heran.

"Ehm itu loh bun yang pernah adel ceritain soal anak jalanan yang Ghibran kasih tau ke Adel". Ucap Adel menjelaskan.

"Ooh,, jadi kamu mau kesana sama Ghibran? ".

"Iya bun, sebentar lagi juga dateng kok orangnya".

Tak berapa lama, suara klakson mobil terdengar berbunyi nyaring di luar yang menandakan Ghibran sudah tiba.

"Nah itu dia bun, Adel pergi dulu ya bun assalamualaikum". Ucap Adel sebelum keluar menemui Ghibran seraya mencium tangan bunda nya.

Aisyah pun mengikuti Adelia untuk menemui Ghibran diluar.

"Udah yuk". Ucap Adel.

"Ghibran pergi dulu ya tante". Ucap Ghibran sopan pada Aisyah.

"Iya hati-hati ya".

"Assalamualaikum". Ghibran menyium tangan Aisyah.

"Waalaikumsalam".

Lalu ia masuk ke mobil dan menyalakan mobilnya untuk menuju ke taman yang dimaksud Adelia.

Tak butuh waktu lama untuk menuju kesana, akhirnya mereka pun sampai dan Ghibran memarkirkan mobilnya tak jauh dari lokasi taman.

"Jam segini biasanya mereka udah pada balik dari ngamen atau belum sih 'bran?". Tanya Adel setelah masuk ke areal taman tersebut.

Ghibran melirik jam tangannya.

"Biasanya sih udah, tapi dimana ya kok gak keliatan? ". Ucap Ghibran seraya melemparkan pandangan nya kearah taman.

"Nah itu mereka tuh, kita samperin yuk". Ucap Adel gembira setelah berhasil menemukan keberadaan anak-anak itu yang tengah asyik bermain bersama.

"Yuk". Ucap Ghibran sambil menggandeng tangan Adelia. Adelia terdiam sesaat. Dia melirik tangannya yang tengah digenggam oleh Ghibran.

"Ayo, kok malah diem sih?". Ucap Ghibran pada Adel yang terpaku saat diajak untuk menemui anak-anak itu.

"Oh iya sorry". Jawab Adel terbata.

Adel pun mengikuti langkah Ghibran menemui anak-anak tersebut.

"Hey lagi main apa?". Tanya Ghibran setelah bergabung bersama mereka.

"Eh ada bang Ghibran ". Ucap mereka serempak.

Ghibran tersenyum.
"Ada yang mau ketemu sama kalian nih".

"Siapa bang?" Tanya Joko salah satu anak itu.

"Ini kakak cantik yang kemaren".

"Halo kak". Ucap mereka bersamaan. Adel tersenyum dan melambaikan tangannya seperti berucap "hai".

"Kalian udah makan belom?". Tanya Adel.

"Belom kak, kita baru pulang soalnya". Ucap salah satu anak itu.

"Kebetulan kalo gitu, kakak bawain makanan nih buat kalian" . Adel menyodorkan kantong plastik besar berisi makanan ringan yang dibeli nya tadi.

"Makasih ya kak".

"Iya sama-sama, jangan berebut ya". Ucap Adel lembut.

Ghibran terlihat senang bisa melihat Adel tersenyum bahagia seperti itu.

Mereka pun memilih duduk di bangku taman yang ada disana untuk melihat kegembiraan anak-anak tersebut.

"Lo seneng banget ya?". Tanya Ghibran.

Adel mengangguk membenarkan.
"Makasih ya udah mau bawa gue kesini dan nepatin janji lo". Balas Adel tersenyum pada Ghibran.

"Iya sama-sama, gue juga seneng kok".

"Sejak kapan sih lo lakuin ini?". Tanya Adel.

"Sebenarnya sih udah lama, tapi yang intens tuh sejak setahun belakangan ini".

"Kok lo mau ngelakuin ini semua? Dan dengan tampang lo yang garang ini kok anak-anak itu gak takut?".

Ghibran tertawa renyah.
"Gue lakuin ini tuh bukan gak ada alesan nya, dulu gue tuh orang yang suka foya-foya, buang -buang duit buat hal yang gak jelas, tawuran sana sini, ya elo tau lah sendiri".

"Gue nggak tau". Jawab Adel polos.

"Beneran lo nggak tau?". Tanya Ghibran pilon.

Adel menggeleng.

"Pantesan aja gue gak pernah liat elo".

Adel mengedikkan bahu nya.
"Terus...terus...".

"Sampe suatu ketika gue ngalamin musibah".

"Musibah apa?". Tanya Adel.

"Gue dikeroyok sama geng motor sampe gue babak belur dan untungnya ada bang Daffi yang hari itu nolongin gue dan gue bisa selamat dari keroyokan geng motor itu. Dan gue sempet gak sekolah lebih dari satu bulan".

"Beneran? kok bang Daffi bisa nolongin elo?".

"Kebetulan bang Daffi kenal sama ketua geng motor itu, jadi dia minta sama mereka buat nge-lepasin gue".

Adel masih mendengarkan cerita Ghibran.

"Nah dari situ nyokap gue bilang kalo ini merupakan akibat dari perbuatan gue, dan gue mulai sadar gue harus lebih menghargai hidup, dari situ lah gue sering bantu orang yang kesusahan kayak mereka itu". Ucap Ghibran tersenyum getir.

Tanpa sadar airmata Adelia meluncur tanpa diperintah, adel terharu dengan cerita Ghibran yang sangat menyentuh hati.

"Lo hebat 'bran, gue salut sama elo". Ucap Adel tersenyum dalam haru nya.

Ghibran mengusap airmata Adel.
"Makasih ya Del".

Airmata Adel masih mengucur. Entah kenapa ia tak bisa membendung semua tangisnya.

"Yah kok malah jadi mewek gini sih Del? gue salah ya?". Tanya Ghibran merasa bersalah.

Adel menggeleng. Dia menyeka airmata nya.
"Gue gak tau harus ngomong apa setelah denger cerita lo, gue udah salah menilai lo selama ini".

"Elo gak perlu ngomong apa-apa cukup percaya dan sayang aja sama gue aja udah cukup kok ". Ucap Ghibran tersenyum manis lalu menarik Adelia dalam pelukannya.

Adel merasakan kenyamanan setiap kali diperlakukan seperti ini oleh Ghibran. Seperti ada rasa yang mengganjal dihati nya tapi tak mampu ia ungkap kan dalam kata.

Dia seperti menemukan sesuatu yang menjadi pelengkap dalam hatinya.

****

Segitu dulu ya gengs. ...
Lanjut➡➡
Jangan lupa vote and comment yes 😉

*salam tamvan 😚*

Married With Me (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang