8

5.2K 195 6
                                    

Saat jam istirahat Adel lebih memilih untuk tidak ikut bersama Anggie dan Mira untuk ke kantin, dia lebih memilih menyibukkan dirinya dengan buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah nya.

Disini lah dia sekarang, berdiri diantara barisan rak-rak buku yang terdiri dari ribuan buku, mulai dari ensiklopedia sampai novel remaja pun tersedia di disini. Perpustakaan SMA TARUNA 45 ini terbilang lengkap sehingga para murid yang hendak mengerjakan tugas dan membutuhkan referensi pasti mereka datang kesini.

Suasana di dalam perpustakaan hening dan senyap. Bahkan teriakan hati para jomblo pun dapat terdengar :v
Hanya bunyi lembaran buku yang dibolak balik yang memenuhi perpustakaan.

Adel sendiri belum mendapat buku yang dia ingin kan. Dia terus menjelajahi rak-rak itu dari atas ke bawah dari kanan ke kiri, begitulah dari tadi yang Adel lakukan hingga dia menemukan buku yang dicari nya selama ini :v

"Nah,, akhirnya ketemu juga nih buku, setelah bertahun-tahun gue menjomblo akhirnya ketemu disini" ucap nya girang.

Tanpa babibu lagi dia langsung mengambil buku itu dari deretan buku yang lain dan membuat buku-buku lainnya jatuh berserakan dan menimbulkan suara yang cukup keras.

"Siapa disana?" Tegur Bu Dewi petugas perpustakaan ini.

"Saya bu, Adel"

"Bereskan kembali buku-buku nya ya Adelia" titah nya

"Oke bu siap"

Adel pun berjongkok mengambil buku-buku yang berserakan dilantai, namun ada buku yang terlempar jauh dari tempatnya membuat dia harus merentangkan tangan kanannya lebih jauh lagi untuk menggapai buku itu.

Namun saat tangan nya hampir meraih buku itu tiba-tiba ada kaki yang menginjak jari nya

"Auchhh...!!" Pekik Adel menahan sakit.

Sang empunya kaki sedikit kaget dan melihat kebawah
"Eh elo ngapain dibawah situ??"

"Nanya lagi lo,! Lo gak liat tangan gue lo injek!" Balas Adel

"Lagian lo dibawah situ, mana gue tau" jawab Ghibran acuh.

Ya.. yang menginjak kaki Adel Memang lah Ghibran.

"Ishhhh..." desis Adel menahan sakit ditangan nya.

"Gapapa?" Tanya Ghibran seolah tak terjadi apa-apa.

"Gapapa gimana, jari gue nyut-nyutan nih gara-gara lo injek"

Ghibran mengedikkan bahu.
Adel geram dengan sikap Ghibran yang seolah tak mau tau itu.

"Minta maaf lo sama gue"

"Ngapain gue harus minta maaf? Salah elo sendiri kok" balas Ghibran acuh.

Karena suara mereka yang ribut membuat Bu Dewi menegur mereka berdua

"Adelia...! Tolong jangan ribut! Yang lain nya jadi terganggu, kalau mau ribut silahkan keluar."

"Ini semua gara-gara elo" balas Adel

"Elo" Ghibran

"Elo" Adel

"KELUAR!! Bentak Bu Dewi karena muridnya yang dua ini tidak bisa dibilangi.

Mereka berdua pun lantas keluar tapi masih saja berdebat sepanjang mereka keluar dari perpustakaan dan mereka masih berdebat di depan perpustakaan

"Gue gak mau tau! Pokok nya lo harus minta maaf sama lo" ucap Adel kesal

"Gak" balas Ghibran singkat

"Kalo lo gak mau minta maaf sama gue, gue bakal,.." ucapan nya tertahan saat tangan nya menunjuk  ke wajah Ghibran dan dia meringis

"Ishhhh... sakit banget" gumam Adelia menahan sakit.

Ghibran tak tega melihat Adelia kesakitan seperti itu. Hatinya tergugah untuk menolong Adelia

"Ikut gue" Ghibran menarik tangan Adel

"E..eh.. lo mau bawa gue kemana? Lepasin!" Adel berusaha melepaskan tangannya. Namun Ghibran tak menjawab dan terus membawa Adelia entah kemana.

"Lo gak pengen  macem-macemin gue kan?" Ucap Adel takut-takut.

"Emang gue pengen macem-macemin elo" ucap Ghibran melirik Adelia dan tersenyum nakal. Adelia semakin takut kalau dirinya bakal diapa-apain oleh Ghibran

"Kurang ajar lo!" Adel memukul lengan Ghibran
"Lepasin gue,lepasin!!" Adel memaksa Ghibran untuk melepaskan nya tapi apa daya tenaga Ghibran lebih besar dari nya.

Adelia hanya bisa menangis dan menutup wajah nya dengan tangan kiri nya, Ghibran terus membawanya hingga memasuki sebuah ruangan yang berbau obat. Ya,,Ghibran membawanya ku UKS

"Duduk" titah Ghibran pada Adel

Dengan terpaksa Adel pun menuruti Ghibran. Tak tau apa yang akan dilakukan Ghibran padanya.

Ghibran lalu berjongkok didepan nya dan meraih tangan nya. Adel sedikit kaget dengan perlakuan Ghibran pada nya.

Ghibran meniup tangan Adel sebentar.
"Masih sakit ngga??" Tanya nya menatap Adel.
Adel mengangguk, ia sedikit salah tingkah ditatap seperti itu oleh Ghibran.

Ghibran melanjutkan kegiatannya pada jari Adel. Dia mengoleskan sedikit alkohol pada jari Adelia dan mengambil sebuah plaster, lalu membalutkan nya pada tangan Adelia.

Adelia sedikit tersenyum dengan perlakuan Ghibran.

"Udah beres" ucap Ghibran seraya mengangkat tangan Adelia.

"Makasih ya" ucap Adel kikuk.

Ghibran tersenyum "Jangan nangis lagi ya"

"Ish apaan sih" ucap Adel malu dan memukul lengan Ghibran

"Tuh kan baru juga di obatin, tar sakit lagi gue juga yang disalahin" ucap Ghibran seolah cemberut

Adel tak tahan jika harus berlama-lama dengan cowok ini karena tak baik buat kesehatan jantung nya yang dari tadi terus berdebar karena berdekatan dengan Ghibran.

"Uda deh gue mau masuk kelas" seraya berdiri  "dan elo jangan pernah ganggu gue lagi!" Ucap Adel memperingati Ghibran . Dia tak ingat, bahwa beberapa saat yang lalu cowok itulah yang mengobati jarinya.

"Bilang terimakasih dulu kek apa kek" ucap Ghibran seraya berdiri agar sejajar dengan Cewek di depan nya itu.

Gak bakal sejajar lah,orang tinggi mereka aja beda

Adelia langsung berlari meninggalkan Ghibran begitu saja. Ghibran terpaku ditempat nya melihat punggung cewek itu yang semakin menjauh dari nya.

"Cewek aneh" gumam Ghibran dengan bibir yang terangkat sedikit.

****

Tolong koreksi ya guys kalo masih ada typo ataupun kurang nya😉
Apalah dayaku hanya remahan roti yang diabaikan 😔

Jangan lupa buat vote dan komen ya

*salam tamvan😚*

Married With Me (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang