"Eh ada neng Adel" ucap Ceu Edoh penjual cilok langganan Adel tersenyum ramah.
"Yang kek biasa satu ya ceu" ucap Adel yang langsung menuju kantin setelah dari kelas mengisi formulir pencarian putra-putri sekolah.
"Ini neng" ucap ceu Edoh mengantar pesanan Adel.
"Makasih ya ceu"
Mereka bertiga tengah duduk menyantap makan siang bersama murid yang lain dikantin yang selalu ramai ini.
"Lo tadi ngisi apaan sih Mir?" Tanya Anggie membuka pembicaraan.
"Ngisi formulir lah apaan lagi"
Anggie memutar matanya.
"Iya gue tau, tapi kok lama bener, yakin banget elo bakal kepilih jadi puteri sekolahnya" ucap Anggie."Yeee biarin, siapa tau aja jurinya khilaf terus buat gue menang deh" ucap Mira sambil mengunyah.
"Pala lo tujuh jurinya khilaf!" Ejek Adel.
"Kalo beginian mah kagak mungkin jurinya salah pilih, ini tuh harus bener-bener murid yang cerdas dan berprestasi dan bakal jadi wakil dari sekolah kita kalo ada event dari sekolah lain" ucap Adel menjelaskan.Mira tertunduk lesu sementara Anggie sudah terkikik geli melihat Mira.
"Kalian berdua kok gak ngedukung banget sih " ucap Mira sedih.
"Bukan gitu, kita ya harus nyadar duluan aja daripada nantinya bakalan sakit" balas Adel lagi.
"Nah dengerin tuh Bu ustadzah " jawab Anggie.
"Asem lu" balas Adel.
"Iyaiya gue ngerti, udah Yuk ah ke kelas gue udah kenyang banget" ucap Mira.
Anggie dan Adel mengangguk menyetujui lalu mereka beranjak dari kantin setelah membayar makanan masing-masing.
Selama menuju kelas, mereka ngobrol hal-hal ringan namun saat menuju tangga lantai 2, Ghibran dkk nongkrong disana menghalangi jalan mereka.
"Assalamualaikum Adelia " ucap Ghibran tersenyum manis.
Mereka. Termasuk Adel dkk beserta anggota Ghibran terperangah mendengar ucapan Ghibran yang tak biasanya.
"Wa..alaikumsalam" ucap Adel terbata.
"Minta Wa lo dong del" ucap Ghibran tersenyum.
Adel,Mira dan Anggie memutar matanya malas. Ternyata dibalik itu semua ada maksud lain.
"Gue gak punya Wa"
"Instagram? "
"Gak punya"
"Bbm"
"Gak"
"Id line lo pasti punya dong" ucap Ghibran tak menyerah.
Adel menggeleng.
"Terus lo punya apa dong?" Ucap Ghibran frustasi.
"Handphone aja gue gak punya, terus lo mau apa?" Ucap Adel mengelabui dan tersenyum penuh kemenangan lalu dia pergi diikuti oleh Anggie dan Mira yang ikut terkikik dengan pengakuan sahabat mereka ini.
"Hahaha" teman-teman Ghibran tertawa puas melihat Ghibran dikacangi seperti itu.
"Sabar ya babang Ghibran " ucap Seno mengejek.
"Diem lo semua! Gue bakal dapetin kontak dia, bahkan lebih dari itu gue bisa dapetin" ucap Ghibran tersenyum smirk.
****
Saat ini jam pelajaran dikelas Ghibran sedang kosong, sama seperti kelas lain saat seperti inilah para murid punya kebebasan dari pelajaran yang memusingkan kepala. Walaupun kelas unggulan, murid tetaplah murid yang akan senang bila jam pelajaran sedang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Me (TAMAT)
Fiksi RemajaMarried with me sudah terbit ya,, yang mau po cek di ig aku yaa @rizz_ki18 Adelia, remaja yang tidak percaya dengan adanya cinta sejati hingga akhirnya dia terjebak dalam ketidakpercayaan nya itu dan merasakan bahwa cinta itu indah tak seperti yang...