Possessive Playboy 9

8.7K 584 1
                                    

Semua pasang mata menatap mereka dengan Tatapan-tatapan yang berbeda-beda.

"Prill Va, ngeri gue di tatap kayak gini" gumam Lala bergidik ngeri, ternyata mereka sekarang menjadi pusat perhatian, Sudah berapa Lama? Mereka sama sekali tidak mengetahuinya.

Prilly dan Iva mengangguk kaku menyetujui pernyataan Lala, pasalnya keadaan sangat hening dan semua pasang mata menatap ke arahnya.

Tanpa Mereka ketahui yang mengundang pasang mata untuk menatapnya adalah Ali. Ketika Ali dan ketiga sahabatnya menginjakan kakinya di lapangan semua pasang mata langsung menatapnya dengan penuh kagum, dan yang membuat Ali sedikit risih adalah suara Iva dan Lala yang menyebut namanya, dan fokus mata Ali menjadi ke arah Prilly ketika melihat Prilly yang terus menggerakan bibir ranumnya seperti sedang berbicara serius.

Karena orang yang ditatap penuh kagum oleh semuanya sedang memfokuskan matanya kepada seseorang Mungkin, Semua makhluk hidup pun terutama untuk para siswi ikut memfokuskan apa yang Pangeran bak dewa yunani itu Lihat. Dan jadilah sekarang Prilly, Iva maupun Lala menjadi pusat perhatian.

"Udah ngegosip nya?" semua pasang mata langsung beralih pada seseorang yang berbicara melewati Mic.

Ini nih sumber masalahnya Batin Prilly, Iva maupun Lala, ternyata orang yang berbicara melewati mic itu adalah Nea.

"Kalau mau ngegosip, di acara Emak kalian yang ikut arisan sana!"

Suara tawa terdengar sangat nyaring di area lapangan, Ali dan Rey yang mendengar itu hanya memasang wajah dinginnya berbanding balik dengan yang lain, sedangkan orang yang sedang mereka tertawa kan hanya menundukan kepalanya bukan karena takut, hanya saja urat malu mereka belum putus.

"DIAM SEMUANYA!" Tidak menggunakan Mic, suara Ali terdengar sangat nyaring seperti menggunakan mic.

Prilly, Lala maupun Iva langsung mendongakan kepalanya dan mendapati Ali yang sedang menatap nyalang ke arah Nea.

"Lo itu senior Nea!" Tegur Ali

"Maaf Gio, aku cuma kesel aja, udah telat, ngegosip lagi" Rengek Nea yang membuat Ali bergidik ngeri.

"Maklumin aja ini baru hari pertama" Ucap Ali dan tersenyum geli mengingat apa yang membuatnya telat.

Leo yang melihat itu langsung menyenggol tangan Ali "Kenapa lo?"

Ali langsung tersadar dan menggeleng singkat "Gak papa"

Leo mengangkat bahunya acuh "Sya, ini udah banyak belom di beri pengarahannya?" Tanya Leo kepada Tasya yang berada tepat di depannya. 

Tasya menatap Leo dan mengangguk "Kalau menurut gue sih udah cukup"

Leo hanya mengangguk dan berbicara kepada Ali "Li, Kayaknya ini udah banyak di beri pengarahannya, lebih baik sekarang lo suruh junior nyari Gugus nya masing-masing"

Ali menatap Leo dan mengangguk setuju "Nea lo suruh anak-anak untuk nyari Gugus nya masing-masing terus diem di dalam Gugus nanti senior akan memberi materi lebih di dalam gugus!" Titah Ali karena Nea yang memegang mic nya.

Nea mengangguk dan menuruti perintah Ali, Nea memberi intruksi kepada calon murid SMA Tunas Bangsa untuk mencari Gugus nya masing-masing.

Hal ini yang membuat Prilly dan kedua sahabat harus mendengus kesal karena itu artinya mereka akan menggerakan kakinya kesana kemari mencari namanya, semua siswa sudah berhamburan keluar lapangan, tetapi itu tidak membuat Prilly dan kedua Sahabatnya memberhentikan aktifitasnya.

"Males banget sumpah" Gumam Prilly, bisa saja Prilly nanya dimana gugusnya pada kekasihnya, tapi sialnya ia malas bertatap muka dengan Ali.

"Iya Prill" Sahut Iva yang bersependapat dengan Prilly.

Possessive PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang