Prilly memejamkan matanya sejenak seiring dengan helaan nafas yang keluar dari mulutnya dan menatap Ali dengan tatapan yang semakin membuat dada Ali terasa sesak, tatapan lelah "Liberal, semuanya bebas, terserah kakak, aku capek" Gumam Prilly
Leo yang melihat itu menjadi merasa bersalah, bagaimanapun juga ini termasuk salahnya, akhirnya Leopun memutuskan untuk angkat suara, entah dia akan yakin dengan ucapannya nanti atau tidak, yang terpenting sekarang ini Leo harus angkat suara "Bener Prill, Ali nggak pernah nanam benih, gue saksinya, nggak ada seorangpun yang ngedatangin Ali minta tanggung jawab"
Entah harus benar-benar percaya atau tidak, Prilly hanya menganggukan kepalanya "Hmm"
Ali menghela nafas pelan sebelum tangannya mengusap pelan punggung kekasihnya "Prilly harus percaya!"
"Prilly Capek kak! Nggak tau harus percaya atau nggak, bukan seorang atau dua orang yang udah kakak tiduri" Gumam Prilly
Ali menatap nanar ke arah Prilly "Itu tandanya Prilly udah nggak percaya lagi sama kakak"
Prilly tersenyum miris dan memberikan pertanyaan yang menohok hati Ali "Apa yang harus Prilly percayai dari kakak?"
Prilly memejamkan matanya sejenak dan tersenyum "Gak usah di bawa serius kak! Prilly cuma becanda" Ucap Prilly yang membuat mata Ali terbelalak, bukan hanya Ali, Leo dan Geo pun terkejut mendengarnya
Bohong
Prilly meralat ucapannya itu di dalam hati, itu hanya kebohongan semata-mata untuk membuat semuanya percaya agar masalah ini tidak di perpanjang lagi, Prilly malas untuk membahas akan hal seperti ini, bukannya tidak perduli, hanya saja Prilly membutuhkan waktu untuk semuanya. Prilly akan mencari tahunya sendiri setelah masalah alkohol terpecahkan.
"Jangan ulangi lagi! Kakak udah benar-benar takut" Gumam Ali dan menenggelamkan kepala Prilly ke dalam pelukannya
Prilly tersenyum kecil walau ia tau senyumanya itu tidak bisa dilihat oleh kekasih laknatnya "Maaf"
Ali mengangguk dan meletakan dagunya tepat di atas pucuk kepala Prilly dengan mata yang memejam.
"Sumpah Li, someone lo bikin gue jantungan aja, gila gue udah takut banget!" Seru Leo dengan decakan kesalnya
Ali menatap Leo dan tersenyum "Bukan Cuma lo, gue aja udah deg-degan"
Prilly menghela nafas pelan dan turun dari pangkuan kekasihnya, memutuskan untuk duduk di sebelah kekasihnya
"Kenapa?" Tanya Ali
Prilly menggeleng singkat "Kurang nyaman aja, disini ada temen-temen Kakak"
Ali mengrenyit bingung tapi sedetik kemudian ia mengangguk, ia lupa akan kekasihnya ini belum terlalu mengenal dekat sahabatnya dan pasti Kekasihnya itu merasa canggung ataupun kurang nyaman
"Kak" panggil Prilly
Ali meoleh ke arah Prilly dan bertanya "Kenapa?"
"Prilly boleh ikut sama yang lainnya ya! Please" Izin Prilly menggunakan puppy eyesnya
Ali menghela nafas pelan dan menggeleng "Nggak ya!"
Prilly merenggut kesal, kenapa kekasihnya begitu mengekang sih?
Hufttt
Kembali kenyataan itu sifat aslinya
"Tapi Prilly mau gabung sama yang lain kak, mau ngerasaain masa-masa orientasi, masa-masa PLS di Sma kak, please kak! Dulu SMP Prilly nggak ikut, dan sekarang? Please jangan cegah Prilly" Ucap Prilly dengan nada yang sedikit bosan
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...