"Bukan kalah dan menyerah. Aku juga punya hidup, dan hidupku tidak hanya tentang orang itu!"
Prilly DL
***
Kegiatan berjalan dengan lancar sampai ke tempat tujuan tanpa adanya tokoh utama, entah kemana mereka. Semuanya sudah berada di tempat wisata yang dinamakan Taman Bresti, sekarang situasi sulit diatur tanpa adanya pimpinan, semuanya berpencar, Gino mengatakan bahwa nanti tepat pukul 09.00 mereka harus kumpul di lapangan yang ada dikawasan taman itu.
Gala menyipitkan matanya ketika netranya menangkap dua manusia berbeda jenis kelamin sedang tertawa disebuah kursi, dengan berbagai perasaan Gala menghampiri keduanya.
Ekspresi terkejut tidak bisa disembunyikan setelah melihat kedua manusia itu "Haykal, Lala?" Bukankan mereka sahabat kekasihnya? Kenapa mereka bisa ada di sini?
Merasa namanya terpanggil, Lala dan Haykal mencari sumber suara, setelah menemukan sumber suaranya kedua manusia itu tersenyum bodoh "eh Deriz pacarnya Iva, ada apa?"
"Kalian ada disini?"
Sebelum Haykal dan Lala menjawab, Iva terlebih dahulu datang bersama dengan minuman ditangannya, Iva menyodorkan minuman itu kepada Lala tanpa menyadari keberadaan kekasihnya "Nih La,"
"Ivanya," panggilan kesayangan membuat Iva mencari sumber suara dan menunjukan wajah tanpa dosanya setelah melihat keterkejutan diwajah kekasihnya.
Gala mengarahkan telunjuknya kearah Iva dengan ekspresi tidak percayaan "Kok, kamu?"
Iva terkekeh kecil dan berdiri tepat didepan Gala "Kenapa? Terkejut ya, kita liburan kesini, kali-kali liburan ke Kampung,"
"Iva, Lala, Haykal?" Lagi-lagi Haykal dan Lala kembali mendapat panggilan dengan nada mengandung keterkejutan didalamnya.
Semuanya melihat kearah sumber suara, Gala mengrenyit heran melihat lelaki itu, bukannya tadi hilang seolah dimakan jejak? Kenapa laki-laki itu sekarang bisa berada disini?
Ali, lelaki itu menghampiri Iva, Lala dan Haykal dengan pandangan sulit diartikan.
"Ng, kita kesini nyusul Gino, katanya banyak wisata bagus," jawab Haykal, tidak mungkinkan mereka menjawab yang sesungguhnya, mau jadi apa mereka nanti jika Ali mengetahui bahwa sebenernya mereka masih berkomunikasi lancar dengan Prilly.
Keterkejutan diantara Ali dan Gala tidak lagi terlihat setelah mendapatkan jawaban itu, Ali hanya membulatkan mulutnya dan matanya menelusuri taman sekitar untuk mencari kekasihnya, kekasihnya? Affair? Apakah tadi Ali membiarkan Prilly pergi begitu saja dengan kata-kata menohoknya, tentu tidak, Ali tetap bersikeras mengejar Prilly, bahkan sampai ada fisik yang bermain. Setelah perdebatan yang menurut Ali sudah biasa, mereka menuyusul semuanya ke tempat wisata ini dan berpisah diarea parkir.
Sedangkan disisi lain Prilly mendengus mencari teman-temannya yang tidak juga ketemu sampai sekarang "Dimana sih?"
Gino yang melihat Prilly kebingungan langsung menghampiri gadis itu dan menepuk pundaknya "Kenapa Prill?"
Prilly mendengus kecil dengan kebiasaan Gino yang datang dengan tiba-tiba dan selalu menepuk pundaknya, untung yang ditepuk pundak kanan "Gue nyari Iva, Lala, Haykal, dia katanya mau kesini, Ray udah Sharelock."
Gino menggangguk tidak terkejut karena sebelumnya Haykal telah memberi tahunya "Telepon aja, masih ada waktu 40 menit sebelum kumpul perpisahan."
Prilly mendengus kesal, jika iya dirinya mempunyai pulsa atau kuota, pasti hal itu sudah dilakukan sejak tadi, dirinya hidup di dunia sosial itu karena hotspotan dari teman-temannya, sedetik kemudian Prilly menyadari sesuatu dan tersenyum kearah Gino "Hotspot Gin,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...