Sudah 10 menit keheningan menyelimuti mereka ketika seseorang datang dan hadir di antara mereka. Kelima makhluk masih menatap orang yang masuk dengan santainya dan duduk di sebelah Geo.
"Jangan menatapku seperti itu, aku bukanlah makanan yang siap kalian santap" Gumam orang itu.
Prilly mendelik "Pd banget"
Orang itu hanya menatap Prilly sekilas dan mengedikan bahunya acuh.
"Dari mana lo?" Tanya Geo
Orang itu menatap Gio sekilas "Pulang"
Iva mendengus kesal "Sepupunya sakit bukannya ditingguin malah ditinggal Pulang" Gumamnya
Rey, orang yang hadir diantara kehangatan mereka.
Lala, Geo dan Leo nganggukan kepalanya menyetujui gumaman Iva "Bener Kata Iva" dengus Leo
Iva tersentak pelan, ternyata gumamannya itu terdengar oleh teman-temannya.
"Ada urusan" Gumam Rey,
"Apa?" Tanya Prilly dengan tatapan penuh tanda tanyanya.
Rey menatap Prilly "Nanti juga tau"
Prilly mengangguk, perbincangan-perbincangan yang sempat tertundapun kembali dilanjutkan dengan tambahan satu orang yang hanya meresponnya dengan Kata 'Oh' 'Ya' 'Tidak'.
***
Keheningan menyelimuti kedua makhluk itu, satu jam yang lalu suasana masih ramai tapi tidak dengan sekarang dan mungkin orang yang membuat keramaianpun sudah menginjakan kakinya ke rumah masing-masing.
Prilly menghela nafas pelan dan bangkit dari tempat tumpunya sekarang "Mau kemana?"
Prilly tidak menjawab pertanyaan itu, dirinya lebih memilih untuk berjalan ke arah bangsal dan membaringkan tubuhnya di atas bangsal itu. Rey berdecak kesal melihat tingkah Sepupunya itu dan memilih mengikuti Prilly, bedanya Rey duduk di kursih yang ada di sebelah bangsal tempat berbaringnya Prilly.
"Tadi kemana?" Tanya Prilly menyerongkan kepalanya ke arah Rey.
Rey memejamkan matanya sejenak "Apa lo lupa? Tadi kan gue bilang kalau gue Pulang"
Prilly berdecak kesal ketika mendapat jawaban yang tidak sesuai dengan hadapannya itu "Ya Iya, tapi kenapa?"
Rey tersenyum kecil "Ada Mommy, Daddy sama Ray, nggak tau tapi tiba-tiba Ray nelefon minta di jemput di bandara, dadakan"
Prilly menahan nafasnya sesaat "Serius Lo?"
Rey mengedikan bahunya "Tau"
"Ih, yang bener, Om Daniel sama Tante Rena ada di Indo. Tapi mereka nggak tau keadaan gue sekarang kan?"
Rey menahan nafasnya sesaat, tidak mungkin dirinya membicarakan kondisi Prilly sekarang ini ke orang tuanya, yang ada orang tuanya itu langsung heboh dan kabar Prilly berada di rumah sakitpun Bisa langsung menyebar ke seluruh keluarga besarnya, bukan tidak mau jika banyak yang peduli kepada sepupunya ini, tapi ini beda lagi tentang permasalahannya dan dirinyapun tadi ijin pada orangtuanya untuk menjenguk sahabatnya yang sakit.
"Tenang"
Prilly menghela nafas pelan dan tersenyum "Syukurlah, tapi lo juga nggak ngasih tau Ray?"
Bodoh, kenapa Rey bisa melupakan kembarannya itu, bisa-bisa mendapatkan omelan pedas dari kembarannya itu ketika mengetahui perihal sebenarnya dia keluar dari rumah.
"Rey!" Tegur Prilly
Rey menatap Prilly dan memperlihatkan cengiran khas kudanya "Lupa gue"
Prilly mengedikan bahunya acuh "Bodo, yang kena omelan juga palingan elo, palingan Iva juga bakalan ngasih tau kondisi gue sekarang ini ke dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
Teen FictionPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...