"Giooo ahh" Desah perempuan yang berada di pangkuan Ali ketika Ali memelintir dan memainkan putingnya
Ali tidak mengindahkan desahan perempuan yang ada di pangkuannya itu dan terus meneruskan aksinya, sedangkan perempuan yang berada di pangkuan itu pancaran matanya sudah tertutup oleh kabut gairah.
"Duduk di meja Sya!" Seru Ali
Sya? Perempuan yang ada di pangkuan Ali itu Tasya, Tepat selingkuhannya yang ke tiga.
Sedangkan Tasya yang mendengar seruan itu hanya mengangguk dan mengikuti perintah Ali untuk duduk di meja hadapannya
Ali tersenyum sinis ketika dengan mudah Tasya mengikuti perintahnya, di sibakkannya rok Tasya sampai celana dalam berwarna kuning cerah terlihat. Tanpa menunggu waktu Ali langsung menarik celana dalam itu
"Ashh, Honey, Nikmat" Desahan itu begitu saja lolos dari bibir Tasya ketika Ali memasukan satu jari ke dalam kepemilikannya.
***
"Hahahaaa"
Suara tawa sangat nyaring terdengar di area rooftop, satu fakta yang Prilly ketahui tentang Gino, Gino itu orangnya humoris.
Prilly maupun Gino menghentikan tawanya dan mengatur nafasnya, kemudian mereka sama-sama menatap dan tersenyum
"Udah ah kak, gue Capek daritadi ketawa mulu!" seru Prilly
Gino mengangguk menyetujui seruan Prilly, pandangan Gino teralihkan pada gitar yang berada di meja "Lo bisa nyanyi gak?"
Prilly menatap Gino dan mengrenyit heran "Kenapa?"
Gino tidak penjawab pernyataan Prilly, melainkan melalui matanya Gino mengisaratkan Prilly untuk melihat gitarnya
Prilly mengikuti isarat mata Gino dan sedetik kemudian dia mengangguk faham, tadi Gino sempat mengambil Gitarnya yang berada di bawah long sofa yang di duduki oleh Gino "Bisa"
Gino mengangguk "Nyanyi ya!" Seru Gino bersamaan dengan tangannya yang meraih gitar itu
Prilly mengangguk "Lagu apa?"
Gino meletakan gitar itu dipangkuannya dan mengedikan bahunya tanda tidak tahu "Besok lusa kemping, lo ikut gak?" tanya Gino sambil memetik asal senar Gitar itu
"Kemping?" ulang Prilly
Gino mengangguk dengan tangan nya yang terus memainkan senar gitarnya, Prilly terdiam sejenak, mendengar kata kemping, pikirannya langsung tertuju pada kekasih laknatnya, saat SMP dulu Ali melarangnya untuk ikut kemping dengan alasan yang sangat mainstream 'Bahaya',
untuk sekarang apa kekasihnya akan melarangnya lagi? Prilly hanya bisa menghela nafas pelan, masalah itu akan ditanyakan pada kelasihnya nanti.
Prilly menatap Gino sekilas dan mengedikan bahunya "Gak tau, mungkin nggak"
Gino mengrenyit heran mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Prilly "Kenapa?"
Prilly menjawab pertanyaan Gino dengan mengangkat kedua bahunya "Liat aja nanti"
Gino mengangguk "Jadi nyanyi nggak?"
Prilly mengangguk "Ayo"
"Lagunya apa?"
Prilly menatap Gino sekilas dan mengangkat kedua bahunya "Serah lo aja kak!"
Gino menghela nafas pelam sebelum petikan abstrak di gitarnya terhenti tergantikan dengan alunan nada yang akan di nyanyikan Prilly "Lo kenal sama lagunya?"
Prilly mendengar kan nada Gitar yang di petik Gino dengan seksama, kemudian lengkungan seperti bulan sabit tercetak indah di bibir ranumnya "Cold water?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Playboy
JugendliteraturPERINGATAN KERAS 18+ Playboy mana ada yang Possessive. Tentu saja ada, seperti kisah mereka, seorang Playboy yang mempunyai selingkuhan dimana-mana, tapi ketahuilah hati dan cintanya hanya untuk pacar sahnya. Bagaimana perasaan kekasih sah si Playb...